Dakwat kekal: PAS minta penjelasan SPR



Muhammad Faeez Azahar,30 Apr 2013
IPOH: PAS menggesa Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) memberi penjelasan mengenai penyebaran maklumat tentang keraguan penggunaan dakwat kekal oleh para pengundi yang turun membuat undian awal pada hari ini.

Ahli Jawatankuasa Kerja PAS Pusat, Asmuni Awi berkata, PAS mendapat aduan bahawa dakwat yang digunakan pada pengundian awal hari ini tidak kekal dan boleh dibasuh.

Menurutnya, gambar tentang cap jari yang tidak kekal itu telah tersebar luas di laman sosial menyebabkan kegusaran rakyat khususnya yang akan mengundi pada Ahad ini.

“Kami mendapat banyak maklumat tentang dakwat kekal yang digunakan pada hari ini tidak kekal dan boleh dibasuh.

“Adakah benar maklumat yang kami terima ini? Jika benar, PAS meminta penjelasan daripada pihak SPR kerana sebelum ini mereka telah memberi jaminan bahawa dakwat kekal tersebut boleh bertahan sekurang-kurangnya selama tiga hari,” katanya dalam sidang media di Pejabat Sekretariat Pakatan Rakyat Perak, Ipoh, dekat sini hari ini.

Hadir sama ialah Pengerusi Pakatan Rakyat Perak, Datuk Seri Nizar Jamaluddin, Setiausahanya, Dr Khairuddin Abdul Malik dan Pengerusi DAP Perak, Datuk Ngeh Koo Ham.

Pengerusi Lajnah Undang-Undang PAS Pusat itu berkata, penyebaran gambar-gambar jari pengundi yang boleh dipadam itu telah menyebabkan rakyat meragui ketelusan sistem yang diguna pakai pada pilihanraya ini.

“Jika perkara ini benar-benar berlaku, tidak mustahil akan ada pengundian dua kali akan dilakukan. Ini telah bermain dalam fikiran masyarakat ketika ini,” jelas beliau lagi.

DIALOG ANTARA SYEIKH DR RAMADHAN AL-BUTI DENGAN SYEIKH ALBANI..:-)


DIALOG ANTARA SYEIKH DR RAMADHAN AL-BUTI DENGAN SYEIKH ALBANI..:-)

Ada sebuah perdebatan yang menarik tentang ijtihad dan taqlid, antara Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, seorang ulama Ahlussunnah wal Jama’ah di Syria, bersama Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, seorang tokoh Wahhabi dari Yordania.

Syaikh al-Buthi bertanya: “Bagaimana cara Anda memahami hukum-hukum Allah, apakah Anda mengambilnya secara langsung dari al-Qur’an dan Sunnah, atau melalui hasil ijtihad para imam-imam mujtahid?”

Al-Albani menjawab: “Aku membandingkan antara pendapat semua imam mujtahid serta dalil-dalil mereka lalu aku ambil yang paling dekat terhadap al-Qur’an dan Sunnah.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Seandainya Anda punya uang 5000 Lira. Uang itu Anda simpan selama enam bulan. Kemudian uang itu Anda belikan barang untuk diperdagangkan, maka sejak kapan barang itu Anda keluarkan zakatnya. Apakah setelah enam bulan berikutnya, atau menunggu setahun lagi?”

Al-Albani menjawab: “Maksud pertanyaannya, kamu menetapkan bahwa harta dagang itu ada zakatnya?”

Syaikh al-Buthi berkata: “Saya hanya bertanya. Yang saya inginkan, Anda menjawab dengan cara Anda sendiri. Di sini kami sediakan kitab-kitab tafsir, hadits dan fiqih, silahkan Anda telaah.”

Al-Albani menjawab: “Hai saudaraku, ini masalah agama. Bukan persoalan mudah yang bisa dijawab dengan seenaknya. Kami masih perlu mengkaji dan meneliti. Kami datang ke sini untuk membahas masalah lain”.

Mendengar jawaban tersebut, Syaikh al-Buthi beralih pada pertanyaan lain: “Baik kalau memang begitu. Sekarang saya bertanya, apakah setiap Muslim harus atau wajib membandingkan dan meneliti dalil-dalil para imam mujtahid, kemudian mengambil pendapat yang paling sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah?”

Al-Albani menjawab: “Ya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Maksud jawaban Anda, semua orang memiliki kemampuan berijtihad seperti yang dimiliki oleh para imam madzhab? Bahkan kemampuan semua orang lebih sempurna dan melebihi kemampuan ijtihad para imam madzhab. Karena secara logika, seseorang yang mampu menghakimi pendapat-pendapat para imam madzhab dengan barometer al-Qur’an dan Sunnah, jelas ia lebih alim dari mereka.”

Al-Albani menjawab: “Sebenarnya manusia itu terbagi menjadi tiga, yaitu muqallid (orang yang taklid), muttabi’ (orang yang mengikuti) dan mujtahid. Orang yang mampu membandingkan madzhab-madzhab yang ada dan memilih yang lebih dekat pada al-Qur’an adalah muttabi’. Jadi muttabi’ itu derajat tengah, antara taklid dan ijtihad.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Apa kewajiban muqallid?”

Al-Albani menjawab: “Ia wajib mengikuti para mujtahid yang bisa diikutinya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Apakah ia berdosa kalau seumpama mengikuti seorang mujtahid saja dan tidak pernah berpindah ke mujtahid lain?”

Al-Albani menjawab: “Ya, ia berdosa dan haram hukumnya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Apa dalil yang mengharamkannya?”

Al-Albani menjawab: “Dalilnya, ia mewajibkan pada dirinya, sesuatu yang tidak diwajibkan Allah padanya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Dalam membaca al-Qur’an, Anda mengikuti qira’ahnya siapa di antara qira’ah yang tujuh?”

Al-Albani menjawab: “Qira’ah Hafsh.”

Al-Buthi bertanya: “Apakah Anda hanya mengikuti qira’ah Hafsh saja? Atau setiap hari, Anda mengikuti qira’ah yang berbeda-beda?”

Al-Albani menjawab: “Tidak. Saya hanya mengikuti qira’ah Hafsh saja.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Mengapa Anda hanya mengikuti qira’ah Hafsh saja, padahal Allah subhanahu wata’ala tidak mewajibkan Anda mengikuti qira’ah Hafsh. Kewajiban Anda justru membaca al-Qur’an sesuai riwayat yang dating dari Nabi Saw. secara mutawatir.”

Al-Albani menjawab: “Saya tidak sempat mempelajari qira’ah-qira’ah yang lain. Saya kesulitan membaca al-Qur’an dengan selain qira’ah Hafsh.”

Syaikh al-Buthi berkata: “Orang yang mempelajari fiqih madzhab asy-Syafi’i, juga tidak sempat mempelajari madzhab-madzhab yang lain. Ia juga tidak mudah memahami hukum-hukum agamanya kecuali mempelajari fiqihnya Imam asy-Syafi’i. Apabila Anda mengharuskannya mengetahui semua ijtihad para imam, maka Anda sendiri harus pula mempelajari semua qira’ah, sehingga Anda membaca al-Qur’an dengan semua qira’ah itu. Kalau Anda beralasan tidak mampu melakukannya, maka Anda harus menerima alasan ketidakmampuan muqallid dalam masalah ini. Bagaimanapun, kami sekarang bertanya kepada Anda, dari mana Anda berpendapat bahwa seorang muqallid harus berpindah-pindah dari satu madzhab ke madzhab lain, padahal Allah tidak mewajibkannya. Maksudnya sebagaimana ia tidak wajib menetap pada satu madzhab saja, ia juga tidak wajib berpindah-pindah terus dari satu madzhab ke madzhab lain?”

Al-Albani menjawab: “Sebenarnya yang diharamkan bagi muqallid itu menetapi satu madzhab dengan keyakinan bahwa Allah memerintahkan demikian.”

Syaikh al-Buthi berkata: “Jawaban Anda ini persoalan lain. Dan memang benar demikian. Akan tetapi, pertanyaan saya, apakah seorang muqallid itu berdosa jika menetapi satu mujtahid saja, padahal ia tahu bahwa Allah tidak mewajibkan demikian?”

Al-Albani menjawab: “Tidak berdosa.”

Syaikh al-Buthi berkata: “Tetapi isi buku yang Anda ajarkan, berbeda dengan yang Anda katakan. Dalam buku tersebut disebutkan, menetapi satu madzhab saja itu hukumnya haram. Bahkan dalam bagian lain buku tersebut, orang yang menetapi satu madzhab saja itu dihukumi kafir.”

Menjawab pertanyaan tersebut, al-Albani kebingungan menjawabnya.

Demikianlah dialog panjang antara Syaikh al-Buthi dengan al-Albani, yang didokumentasikan dalam kitab beliau al-Lamadzhabiyyah Akhthar Bid’ah Tuhaddid asy-Syari’at al-Islamiyyah. Dialog tersebut menggambarkan, bahwa kaum Wahhabi melarang umat Islam mengikuti madzhab tertentu dalam bidang fiqih. Tetapi ajakan tersebut, sebenarnya upaya licik mereka agar umat Islam mengikuti madzhab yang mereka buat sendiri. Tentu saja mengikuti madzhab para ulama salaf, lebih menenteramkan bagi kaum Muslimin. Keilmuan, ketulusan dan keshalehan ulama salaf jelas diyakini melebihi orang-orang sesudah mereka.


Ada sebuah perdebatan yang menarik tentang ijtihad dan taqlid, antara Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, seorang ulama Ahlussunnah wal Jama’ah di Syria, bersama Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, seorang tokoh Wahhabi dari Yordania.

Syaikh al-Buthi bertanya: “Bagaimana cara Anda memahami hukum-hukum Allah, apakah Anda mengambilnya secara langsung dari al-Qur’an dan Sunnah, atau melalui hasil ijtihad para imam-imam mujtahid?”

Al-Albani menjawab: “Aku membandingkan antara pendapat semua imam mujtahid serta dalil-dalil mereka lalu aku ambil yang paling dekat terhadap al-Qur’an dan Sunnah.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Seandainya Anda punya uang 5000 Lira. Uang itu Anda simpan selama enam bulan. Kemudian uang itu Anda belikan barang untuk diperdagangkan, maka sejak kapan barang itu Anda keluarkan zakatnya. Apakah setelah enam bulan berikutnya, atau menunggu setahun lagi?”

Al-Albani menjawab: “Maksud pertanyaannya, kamu menetapkan bahwa harta dagang itu ada zakatnya?”

Syaikh al-Buthi berkata: “Saya hanya bertanya. Yang saya inginkan, Anda menjawab dengan cara Anda sendiri. Di sini kami sediakan kitab-kitab tafsir, hadits dan fiqih, silahkan Anda telaah.”

Al-Albani menjawab: “Hai saudaraku, ini masalah agama. Bukan persoalan mudah yang bisa dijawab dengan seenaknya. Kami masih perlu mengkaji dan meneliti. Kami datang ke sini untuk membahas masalah lain”.

Mendengar jawaban tersebut, Syaikh al-Buthi beralih pada pertanyaan lain: “Baik kalau memang begitu. Sekarang saya bertanya, apakah setiap Muslim harus atau wajib membandingkan dan meneliti dalil-dalil para imam mujtahid, kemudian mengambil pendapat yang paling sesuai dengan al-Qur’an dan Sunnah?”

Al-Albani menjawab: “Ya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Maksud jawaban Anda, semua orang memiliki kemampuan berijtihad seperti yang dimiliki oleh para imam madzhab? Bahkan kemampuan semua orang lebih sempurna dan melebihi kemampuan ijtihad para imam madzhab. Karena secara logika, seseorang yang mampu menghakimi pendapat-pendapat para imam madzhab dengan barometer al-Qur’an dan Sunnah, jelas ia lebih alim dari mereka.”

Al-Albani menjawab: “Sebenarnya manusia itu terbagi menjadi tiga, yaitu muqallid (orang yang taklid), muttabi’ (orang yang mengikuti) dan mujtahid. Orang yang mampu membandingkan madzhab-madzhab yang ada dan memilih yang lebih dekat pada al-Qur’an adalah muttabi’. Jadi muttabi’ itu derajat tengah, antara taklid dan ijtihad.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Apa kewajiban muqallid?”

Al-Albani menjawab: “Ia wajib mengikuti para mujtahid yang bisa diikutinya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Apakah ia berdosa kalau seumpama mengikuti seorang mujtahid saja dan tidak pernah berpindah ke mujtahid lain?”

Al-Albani menjawab: “Ya, ia berdosa dan haram hukumnya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Apa dalil yang mengharamkannya?”

Al-Albani menjawab: “Dalilnya, ia mewajibkan pada dirinya, sesuatu yang tidak diwajibkan Allah padanya.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Dalam membaca al-Qur’an, Anda mengikuti qira’ahnya siapa di antara qira’ah yang tujuh?”

Al-Albani menjawab: “Qira’ah Hafsh.”

Al-Buthi bertanya: “Apakah Anda hanya mengikuti qira’ah Hafsh saja? Atau setiap hari, Anda mengikuti qira’ah yang berbeda-beda?”

Al-Albani menjawab: “Tidak. Saya hanya mengikuti qira’ah Hafsh saja.”

Syaikh al-Buthi bertanya: “Mengapa Anda hanya mengikuti qira’ah Hafsh saja, padahal Allah subhanahu wata’ala tidak mewajibkan Anda mengikuti qira’ah Hafsh. Kewajiban Anda justru membaca al-Qur’an sesuai riwayat yang dating dari Nabi Saw. secara mutawatir.”

Al-Albani menjawab: “Saya tidak sempat mempelajari qira’ah-qira’ah yang lain. Saya kesulitan membaca al-Qur’an dengan selain qira’ah Hafsh.”

Syaikh al-Buthi berkata: “Orang yang mempelajari fiqih madzhab asy-Syafi’i, juga tidak sempat mempelajari madzhab-madzhab yang lain. Ia juga tidak mudah memahami hukum-hukum agamanya kecuali mempelajari fiqihnya Imam asy-Syafi’i. Apabila Anda mengharuskannya mengetahui semua ijtihad para imam, maka Anda sendiri harus pula mempelajari semua qira’ah, sehingga Anda membaca al-Qur’an dengan semua qira’ah itu. Kalau Anda beralasan tidak mampu melakukannya, maka Anda harus menerima alasan ketidakmampuan muqallid dalam masalah ini. Bagaimanapun, kami sekarang bertanya kepada Anda, dari mana Anda berpendapat bahwa seorang muqallid harus berpindah-pindah dari satu madzhab ke madzhab lain, padahal Allah tidak mewajibkannya. Maksudnya sebagaimana ia tidak wajib menetap pada satu madzhab saja, ia juga tidak wajib berpindah-pindah terus dari satu madzhab ke madzhab lain?”

Al-Albani menjawab: “Sebenarnya yang diharamkan bagi muqallid itu menetapi satu madzhab dengan keyakinan bahwa Allah memerintahkan demikian.”

Syaikh al-Buthi berkata: “Jawaban Anda ini persoalan lain. Dan memang benar demikian. Akan tetapi, pertanyaan saya, apakah seorang muqallid itu berdosa jika menetapi satu mujtahid saja, padahal ia tahu bahwa Allah tidak mewajibkan demikian?”

Al-Albani menjawab: “Tidak berdosa.”

Syaikh al-Buthi berkata: “Tetapi isi buku yang Anda ajarkan, berbeda dengan yang Anda katakan. Dalam buku tersebut disebutkan, menetapi satu madzhab saja itu hukumnya haram. Bahkan dalam bagian lain buku tersebut, orang yang menetapi satu madzhab saja itu dihukumi kafir.”

Menjawab pertanyaan tersebut, al-Albani kebingungan menjawabnya.

Demikianlah dialog panjang antara Syaikh al-Buthi dengan al-Albani, yang didokumentasikan dalam kitab beliau al-Lamadzhabiyyah Akhthar Bid’ah Tuhaddid asy-Syari’at al-Islamiyyah. Dialog tersebut menggambarkan, bahwa kaum Wahhabi melarang umat Islam mengikuti madzhab tertentu dalam bidang fiqih. Tetapi ajakan tersebut, sebenarnya upaya licik mereka agar umat Islam mengikuti madzhab yang mereka buat sendiri. Tentu saja mengikuti madzhab para ulama salaf, lebih menenteramkan bagi kaum Muslimin. Keilmuan, ketulusan dan keshalehan ulama salaf jelas diyakini melebihi orang-orang sesudah mereka

Chegu Bard perlu minta maaf



Badrul Hisham Shahrin
Badrul Hisham Shahrin
GEORGETOWN, Pulau Pinang - Pemuda Pas Pulau Pinang menuntut permohonan maaf calon PKR Dun Sungai Acheh, Badrul Hisham Shaharin berhubung dakwaannya cuba dipukul oleh Pemuda Pas dan anggota Unit Amal Pemuda Pas pada hari penamaan calon, 20 April lalu.

Pemangku Timbalan Ketua Pemuda Pas Pulau Pinang, Norazman Ishak berkata, mereka menuntut Badrul atau dikenali sebagai Chegu Bard supaya mengemukakan bukti mengenai dakwaan beliau, anak dan isterinya cuba dipukul di hadapan Dewan Serbaguna, Jawi pada hari berkenaan.

“Kita minta dia kemukakan bukti dan buat laporan polis jika ini benar. Jangan hanya cakap sahaja, laporkan kepada polis, biar polis siasat.

"Jika gagal untuk berbuat demikian, Pemuda Pas desak dia minta maaf secara terbuka dan mengakui bahawa ia hanya tuduhan liar terhadap Pemuda Pas Pulau Pinang dan anggota Unit Amal,” katanya kepada Sinar Harian, semalam.

Beliau menafikan tuduhan itu kerana hasil siasatan dan penelitian yang dibuat mendapati tiada kejadian pukul atau serangan ke atasnya berlaku seperti didakwa.

Selain itu, tiada kejadian tolak atau serangan terhadap anak dan isterinya seperti yang didakwa malah mereka tiada dalam perarakan penyokong calon pada hari berkenaan.

Menurutnya, pada hari berkenaan, calon Pas Dun Sungai Acheh, Mohd Yusni Mat Piah tiba bersama-sama penyokong kira-kira jam 7.20 pagi dan memenuhi ruang hadapan di sebelah kiri pintu masuk iaitu ruang yang disediakan untuk penyokong Pakatan Rakyat (PR).

“Petugas keselamatan Pas ketika itu berada di bahagian luar dan mengelilingi kumpulan penyokong calon Pas bagi mengelak dan mengawal provokasi serta tindakan luar kawalan,” katanya.

Beliau berkata, Badrul Hisham tiba bersama calon Dun Sungai Bakap, Maktar Shapie dan calon Parlimen Nibong Tebal, Datuk Mansor Othman serta penyokong pada jam 8.40 pagi.

“Mereka datang dan berarak ke arah belakang penyokong Pas. Saya akui, memang ada berlaku sedikit provokasi bila rombongan penyokong PKR cuba merempuh kumpulan penyokong Pas walaupun diminta bersabar. Namun tiada kejadian pukul memukul di situ,” katanya.

Norazman berkata, walaupun berlaku rempuhan, namun ia masih boleh dikawal dengan petugas keselamatan Pas mengarah penyokongnya mengambil ruang sebelah kiri untuk memberi laluan kepada kumpulan penyokong PKR supaya berkumpul di sebelah kanan.

“Kita kesal dengan tuduhan berkenaan yang jelas berniat untuk menyerang dan memburukkan Pemuda Pas Pulau Pinang khususnya ketika pertembungan tiga penjuru ini. Ketika Mohd Yusni dan pasukannya kempen tidak pernah sekalipun menyerang dan memburukkan Badrul Hisham kerana menghormati semangat setia kawan PR dan mematuhi etika akhlak berkempen yang digariskan Islam dan Pas.

“Sehingga hari ini, Pemuda Pas Pulau Pinang belum menerima sebarang permohonan maaf dan bukti atas tuduhan berkenaan daripada Chegu Bard dan penyokongnya,” katanya.

Norazman berkata, mereka mendiamkan diri selama ini kerana tidak mahu menyerang peribadinya bagi mengelak isu ini menjadi senjata Barisan Nasional (BN) menyerang PR.

Terdahulu, Badrul Hisham mendakwa beliau, anak dan isterinya cuba diserang dan dipukul Pemuda Pas Pulau Pinang pada 20 April lalu di hadapan tempat penamaan calon Parlimen Nibong Tebal.Badrul Hisham mendakwa perkara itu di dalam laman facebook dan twitternya sejak petang hari penamaan calon yang turut mendapat banyak komen dari pengikutnya. Beliau juga menyebut perkara itu dalam ceramahnya di Kampung Datuk Keramat, Nibong Tebal.

Ustaz Azhar belasah Mahathir 10-1 di Putrajaya



http://wasukalu.blogspot.com,29 Apr 2013

UAI belasah Mahathir 10 - 1 

Ustaz Azhar Idrus terus menggegar... Kali ini di Presint 19 Putrajaya dalam program Pakatan Rakyat bersama Husam Musa. Ceramah yang diserikan dengan kehadiran Mustafa Kamal bersama-sama 100 orang rakan-rakannya dengan motosikal kuasa tinggi demi menyatakan sokongan kepada Pakatan Rakyat terutama PAS itu berlangsung dengan aman tanpa kejadian tidak diingini.

Pada waktu yang sama Mahathir dan Tengku Adnan turut mengadakan ceramah untk menyaingi Husam dan Ustaz Azhar Idrus .....juga di Putrajaya iaitu di Precint 3.

Program BN itu diberitakan berjaya mengumpul sekitar 3,000 pengunjung tetapi masih jauh ketinggalan jika dibandingkan dengan kehadiran di program Pakatan Rakyat yang diadakan di Precint 9 itu yang diberitakan mencapai angka 30 ribu orang.. wallahu a'lam

Jika perkiraan itu benar bermakna UAI menewaskan Mahathir dengan jurang yang begitu besar iaitu 10 berbalas 1... wakaka. macam bolasepak la pulak!!!
Nilai sendiri berdasarkan gambar di bawah
kredit gambar FB - Kami Boikot Buletin Utama TV3's photo.
Nasib baik ada skrin besar. kalau tak ada dengar suara saja la.... wakaka
Berapa jarak dari belakang ke pentas utama? kredit gambar Izuwan Arc Golok's
Ini pula adalah gambar program Mahathir yang didakwa ori oleh bro Addin di blognya
Ikhsan addin

PUTRAJAYA: Sekali lagi kita terpaksa membiarkan gambar berbicara sendiri siapakah yang lebih banyak mendapat sambutan program masing-masing di Putrajaya malam tadi.

Semalam, bekas Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad terpaksa datang untuk Ceramah Perdana Pertahankan Putrajaya selepas puluhan ribu menyertai ceramah Tuan Guru Datuk Nik Aziz Nik Mat di Presint 3 malam tadi.

Acara beliau di Presint 3 juga disambut meriah. Ada sekeping gambar yang nampak kehadiran bas di program Mahathir bersama calon BN Datuk Seri Tengku Adnan Tengku Mansor.

Tapi apakah ia setanding apa yang dicapai oleh calon PAS Datuk Husam Musa bersama Ustaz Azhar Idrus di Presint 19?

(Pelakon Mustafa Kamal turut datang memberikan sokongan kepada Husam di Putrajaya)

Perbandingan tersebut boleh dilihat di dalam gambar ini.

Di dalam kuliahnya, Ustaz Azhar Idrus menyatakan harapannya untuk melihat sebuah kerajaan baru yang telus, lebih baik dan beramanah selepas 5 Mei nanti.

Menjawab soalan parti mana yang perlu diundi, berikut ialah jawapan Ustaz Azhar Idrus.

“Kita jawab mudah. Kita duduk di atas padang. Pangkahlah di atas kepala tuan-tuan sendiri. Faham tak? Benda? Tu atas tu (Tangan Ustaz Azhar menghala ke bulan di atas langit). Atas langit tu, jangan pangkah dahi. Nampak tak?”

Hadirin jawab "nampak" sambil tergelak.

Ustaz Azhar menyambung jawapannya.

“Buat apa nak pangkah dia? Kerana dia bulan? Bukan. Kerana dia lawa putih gitu? Bukan. Kerana dia ada hijau di keliling? Tidak. Faham tak, tak kira apa warna pun, jikalau tulah yang nak kepada kebenaran, nak menegakkan manfaat yang boleh dikongsi bersama, nak menjatuhkan kebathilan, buat marilah logo apapun, kita akan sokong. Dulu, kini dan selamanya.

"Kebetulan inilah logo yang telah dipersetujui oleh ulamak-ulamak kita, tok-tok guru kita, ustaz-ustaz kita yang berjumlah ribuan di dalam Malaysia, maka kita bersetuju dengan logo ini di peti undi nanti. Bukan kerana logo tapi kerana partinya sudah menetapkan untuk menegakkan kebenaran,” tegas beliau.

Di majlis itu juga, pelakon popular Mustapha Kamal turut hadir bersama dengan lebih 100 rakannya ke Putrajaya menyatakan sokongan secara terbuka kepada calon PAS Putrajaya, Datuk Husam Musa.

Puluhan cawangan Umno di Selangor akan dibubar?



Aspan Alias,28 Apr 2013
Berita yang mengatakan UMNO akan menghadapi masalah besar dalam sehari dua ini telah saya dengar seminggu dulu. Semalam saya mendengar pula banyak cawangan UMNO akan dibubarkan di Selangor terutamanya akan berlaku dalam tempoh yang terdekat ini. Jika benar berita ini ia tidak mengejutkan kerana saya telah menyebutnya setahun dahulu tetapi tidak pula menyangka yang keadaannya sampai ke tahap membubarkan cawangan-cawangannya.

Saya selalu memberikan komen tentang hasrat Najib dan Muhyiddin yang kali ini UMNO akan menurunkan calon-calon yang ‘winnable’. Blog ini selalunya menyatakan yang mana mungkin UMNO boleh menurunkan calon yang ‘winnable’ sedangkan UMNO itu sendiri sudah tidak ‘winnable’ lagi. UMNO tidak ‘winnable’ lagi kerana pimpinannya tidak ‘winnable’.

Jika kita lihat di Selangor, pemimpin yang sibuk untuk mengambil alih kerajaan PKR ini adalah pemimpin yang sama yang telah ditolak oleh rakyat Selangor dalam pilihanraya lalu. Tidak nampak ada pimpinan baru yang boleh meyakinkan rakyat Selangor. Malahan pimpinan UMNO Selangor telah kehilangan hidayah sama sekali dengan meminta Zulkifli Noordin sebagai calon bagi kawasan elit Shah Alam dan ini sekaligus menjadikan orang ramai tidak lagi yakin terhadap kewibawaan UMNO Selangor itu.

Penyertaan Zulkifli Noordin itu bukan sahaja menjatuhkan imej UMNO itu di Selangor tetapi menjatuhkan keyakinan ramai terhadap UMNO di seluruh negara. Itu belum ditambah lagi dengan isu yang berlaku di Pasir Mas dalam mana UMNO sendiri telah berperanan untuk meletakkan Ibrahim Ali sebagai calon UMNO melalui pencalonan Bebas di sana. Semakin hampir kepada pilihanraya semakin banyak perkara yang buruk dihadapi oleh UMNO itu.

Di sebaliknya pihak PAS telah mendapat lonjakan yang besar di Selangor dengan penyertaan TS Muhammad Muhd Taib dalam PAS yang sekaligus meninggalkan UMNO buat selama-lamanya. UMNO telah mengabaikan ramai pimpinan kerana ramai pimpinan yang tidak bersetuju dengan pucuk pimpinan tidak diendahkan oleh UMNO. Semangat PAS dan rakan Pakatan telah naik mendadak dengan penyertaan Muhammad Taib. Jika berita banyak cawangan UMNO akan dibubarkan di Selangor itu terjadi dalam masa yang terdekat ini, ia tentunya sedikit sebanyak kerana pengaruh Muhammad Taib itu tadi.

Itulah keadaan sebenarnya walaupun cuba diselindungi oleh UMNO sendiri. Keadaan ini telah menyebabkan UMNO itu tidak mungkin berjaya meletakkan calon ‘winnable’ dalam pilihanraya kali ini kerana UMNO itu sendiri bukan parti yang ‘winnable’.

Apa yang dihadapi UMNO sekarang ini bermula tiga puluh tahun dahulu. Penyakitnya sudah berada dalam parti itu sejak itu dan penyakit itu beransur-ansur merebak keseluruh tubuh UMNO itu sendiri sehinggakan ia sudah melumpuhkan seluruh tubuh parti itu.

Sejak hampir tiga dekad dahulu saya mengkritik dari dalam kerana di setiap peringkat pemimpin-pemimpin yang ‘winnable’ telah dihapuskan oleh sistem berparti yang dimulakan oleh Dr Mahathir. Ramai pimpinan UMNO di peringkat bahagian telah diketepikan dan hasilnya UMNO terpaksa memilih calon-calon ‘winnable’ dari kumpulan pemimpin yang tidak ‘winnable’ dalam sebuah parti yang sudah lama tidak ‘winnable’ lagi.

Rupa-rupanya kami terpaksa mengambil masa hampir 30 tahun untuk membuktikan kebenaran ini. Bagi ahli-ahli UMNO yang sedar, dan sebagai orang Melayu saudara-saudari sekalian wajar memberikan dukungan kepada PAS kerana PAS sahajalah yang ada sebagai pilihan kepada orang Melayu sekarang ini.

Kewajaran orang Melayu untuk beramai-ramai memberikan sokongan kepada PAS itu tidak boleh dinafikan oleh sesiapa kecuali mereka yang sudah hilang segala hidayah politik mereka. PAS sahajalah nampaknya sampai ke saat ini membuktikan segala janji-janjinya ditepati.

Yang lain itu mungkin masih bergelumang dengan masalah-masalah masing-masing, dari masalah berebut-rebut jawatan kerana masih mempunyai DNA UMNO itu, dan masalah parti yang masih rasis yang masih tidak dapat dipecahkan dalam ‘mindset’ mereka.

Oleh kerana yang lain itu masih dengan cara mereka yang lama maka rakyat harus memilih parti yang sudah benar-benar terbuka untuk perubahan yang dimahukan oleh rakyat sekarang ini. - http://aspanaliasnet.blogspot.com/

Najib belanja RM4,364 setiap pengundi, terbesar di Asean - penganalisa



Najib belanja RM4,364 setiap pengundi, terbesar di Asean - penganalisa

KUALA LUMPUR: Seorang penganalisa politik terkemuka rantau Asia Tenggara hari ini membuat penganggaran bahawa Perdana Menteri sementara Datuk Seri Najib Razak telah membelanjakan RM58 bilion atau RM4,363 setiap pengundi untuk PRU13 ini.

Dr Bridget Welsh (gambar), seorang professor madya sains politik menulis dalam artikelnya di Malaysia berkata perangkaan tersebut datang daripada analisa beliau dalam 4,000 sumber berita sejak 2009 dan kajian terhadap tiga bajet dan bajet tambahan dari 2010 sehingga 2013.

“Saya secara konservatif menganggar bahawa pentadbiran beliau (Najib) telah membelanjakan RM57.7 bilion bermula dari hari beliau menjadi Perdana Menteri sehingga sebelum parlimen dibubarkan dalam insentif pilihanraya,” tulis Bridget.

Bridget berkata Najib telah membelanjakan RM46.7 bilion dalam pembangunan sasaran berjanji dan RM11.0 bilion dalam program 1Malaysia.

“Dua komponen terbesar ini adalah bersifat pengagihan sasaran politik dan perbelanjaan 1Malaysia. Langkah-langkah ini berunsur politik, kerana bukan sahaja mereka dicanang dalam bentuk politik, ia juga disebarkan sebagai sebab-sebab untuk mengundi BN di peti undi nanti,” kata beliau.

Bridget berkata pembelanjaan terbesar bukannya datang daripada RM5.6 bilion yang digunakan untuk Bantuan Rakyat 1Malaysia (BR1M) tapi di atas langkah-langkah populis yang lain seperti kenaikan gaji dan pembinaan sekolah menggunakan duit daripada pejabat Perdana Menteri.

“Dalam erti kata lain, anggaran itu mencadangkan bahawa pentadbiran Najib telah membelanjakan kira-kira RM4,363 setiap pengundi setakat ini. Setakat ini, ini adalah pilihanraya termahal di Malaysia. Memandangkan bahawa wang juga diperuntukkan kepada calon-calon untuk kempen, lebih banyak wang akan digunakan,” beliau memberikan amaran.

Najib, kata beliau, sekarang boleh dikatakan terlibat dalam pilihanraya termahal di Asia Tenggara.

Sebelum ini, ada satu laporan Maybank bertarikh 19 Mac menyatakan bahawa Jabatan Perdana Menteri telah membelanjakan sebanyak RM36.1 juta untuk menaikkan imej pentadbirannya di mata rakyat menerusi pengiklanan.


KUALA LUMPUR: Seorang penganalisa politik terkemuka rantau Asia Tenggara hari ini membuat penganggaran bahawa Perdana Menteri sementara Datuk Seri Najib Razak telah membelanjakan RM58 bilion atau RM4,363 setiap pengundi untuk PRU13 ini.

Dr Bridget Welsh (gambar), seorang professor madya sains politik menulis dalam artikelnya di Malaysia berkata perangkaan tersebut datang daripada analisa beliau dalam 4,000 sumber berita sejak 2009 dan kajian terhadap tiga bajet dan bajet tambahan dari 2010 sehingga 2013.

“Saya secara konservatif menganggar bahawa pentadbiran beliau (Najib) telah membelanjakan RM57.7 bilion bermula dari hari beliau menjadi Perdana Menteri sehingga sebelum parlimen dibubarkan dalam insentif pilihanraya,” tulis Bridget.

Bridget berkata Najib telah membelanjakan RM46.7 bilion dalam pembangunan sasaran berjanji dan RM11.0 bilion dalam program 1Malaysia.

“Dua komponen terbesar ini adalah bersifat pengagihan sasaran politik dan perbelanjaan 1Malaysia. Langkah-langkah ini berunsur politik, kerana bukan sahaja mereka dicanang dalam bentuk politik, ia juga disebarkan sebagai sebab-sebab untuk mengundi BN di peti undi nanti,” kata beliau.

Bridget berkata pembelanjaan terbesar bukannya datang daripada RM5.6 bilion yang digunakan untuk Bantuan Rakyat 1Malaysia (BR1M) tapi di atas langkah-langkah populis yang lain seperti kenaikan gaji dan pembinaan sekolah menggunakan duit daripada pejabat Perdana Menteri.

“Dalam erti kata lain, anggaran itu mencadangkan bahawa pentadbiran Najib telah membelanjakan kira-kira RM4,363 setiap pengundi setakat ini. Setakat ini, ini adalah pilihanraya termahal di Malaysia. Memandangkan bahawa wang juga diperuntukkan kepada calon-calon untuk kempen, lebih banyak wang akan digunakan,” beliau memberikan amaran.

Najib, kata beliau, sekarang boleh dikatakan terlibat dalam pilihanraya termahal di Asia Tenggara.

Sebelum ini, ada satu laporan Maybank bertarikh 19 Mac menyatakan bahawa Jabatan Perdana Menteri telah membelanjakan sebanyak RM36.1 juta untuk menaikkan imej pentadbirannya di mata rakyat menerusi pengiklanan.

Saidina Abdurrahman bin Auf r.a adalah SPR pertama dalam sejarah Islam

Sebelum Saidina Umar r.a wafat, beliau mewasiatkan agar salah seorang dari 6 sahabat yg dijanjikan syurga dipilih sebagai khalifah. Mereka ialah Saidina Uthman, Saidina Ali, Saidina Talhah, Saidina Zubair, Saidina Abdurrahman bin Auf dan Saidina Saad bin Abi Waqqas r.anhum. Seorang lagi sahabat Nabi s.a.w yg dijanjikan syurga iaitu Saidina Sa'id bin Zaid r.a tidak dicalonkan oleh Saidina Umar r.a kerana beliau ialah sepupu kepada khalifah merangkap adik iparnya. Oleh kerana khuatir dengan unsur kronism, nama beliau tidak dicalonkan oleh Saidina Umar r.a. Walaupun nama yang dicadangkan itu ada 6 orang, namun Saidina Umar r.a meramalkan bahawa orang ramai akan mengutamakan Saidina Uthman r.a ataupun Saidina Ali r.a.

Saidina Umar r.a juga mewasiatkan agar solat jenazah beliau diimamkan oleh Saidina Suhaib bin Sinan al-Rumi r.a dan agar Saidina Suhaib mengimamkan orang ramai dalam solat fardu selama 3 hari sehinggalah terlantiknya khalifah baru. Di samping itu beliau mewasiatkan agar dilantik 50 orang wakil dari kalangan muslimin untuk menjadi caretaker selama 3 hari, dan mencadangkan agar wakil-wakil ini disupervised oleh Saidina Abu Talhah r.a dan Saidina Miqdad bin Aswad r.a.

Dalam proses pemilihan khalifah, kesemua calon khalifah bersetuju untuk melantik Saidina Abdurrahman bin Auf r.a sebagai pengerusi jawatan kuasa pemilih. Beliau sendiri bertegas tidak akan menjadi khalifah. Dalam mesyuarat yg diadakan di rumah Saidina Miswar r.a itu, setiap calon ditanya siapakah yg paling layak, dan setiap mereka mencalonkan Saidina Uthman r.a, hanya Saidina Uthman r.a sahaja yang mencalonkan Saidina Ali r.a.

Kemudian Saidina Abdurrahman bin Auf r.a tidak berhenti di situ sahaja. Beliau mula bertanya kepada semua mereka yang berada di Madinah Munawwarah. Lelaki dan wanita, kanak-kanak dan dewasa, musafir dan muqim, individu dan kumpulan. Hatta beliau meminta pendapat secara rahsia dan terang-terangan. Kesemuanya mencadangkan agar Saidina Uthman r.a menjadi khalifah kecuali dua sahabat Nabi s.a.w mencadangkan Saidina Ali r.a iaitu Saidina Ammar r.a dan Saidina Miqdad r.a.

Selama 3 hari itu Saidina Abdurrahman bin Auf r.a meninggalkan tidurnya. Kebanyakan masa dihabiskan dengan doa, istikharah dan istisyarah i.e meminta pandangan orang ramai.

Selepas 3 hari, beliau mengumpulkan orang ramai di masjid Nabi s.a.w. Beliau membaca doa dan memberi khutbah yang panjang dan berkata: "Saya telah bertanya kepada semua pihak, individu atau berdua, penunggang dan pejalan kaki mengenai siapakah yang paling layak." Beliau kemudian memanggil Saidina Uthman r.a dan Saidina Ali r.a agar tampil ke hadapan ke arah minbar. Beliau bertanya kepada Saidina Ali r.a, kalaulah beliau dilantik menjadi khalifah, adakah beliau akan menguruskan empayer Islam menggunakan Kitab Allah, Sunnah RasulNya s.a.w dan mengikut cara pentadbiran Saidina Abu Bakar dan Saidina Umar r.anhuma? Saidina Ali menjawab: Tidak, tetapi mengikut usaha saya sendiri (i.e menurut Quran dan Sunnah, tetapi tidak terikat dengan cara pentadbiran Saidina Abu Bakar dan Saidina Umar r.a).
Kemudian Saidina Uthman r.a ditanya soalan yang sama dan beliau menjawab: Ya.

Saidina Abdurrahman bin Auf r.a kemudian mengisytiharkan bahawa dengan kuasa yg diamanahkan kepada beliau, kini beliau menyrahkan amanah tersebut kepada Saidina Uthman r.a. Terdapat riwayat bahawa orang yang pertama membai'ah kepada Saidina Uthman r.a ialah Saidina Ali r.a sendiri. Setengah riwayat berkata beliau ialah orang terakhir yang berbai'ah. Wallahu a'lam. Kemudian barulah sekelian yang hadir berpusu-pusu membai'ah Saidina Uthman r.a, termasuklah Saidina Ammar r.a dan Saidina Miqdad r.a. 

Terdapat riwayat dari Ibnu Jarir dan lain-lain yang mengatakan bahawa Saidina Ali r.a menempelak Saidina Abdurrahman bin Auf r.a dan menuduhnya sebagai pengkhianat dan mengutamakan kroni kerana Saidina Abdurrahman bin Auf dan Saidina Uthman r.anhuma adalah ipar-duai. Namun riwayat ini adalah palsu, munkar dan langsung tidak menggambarkan sifat Saidina Ali r.a yg sememangnya amat rendah diri dan bertaqwa.

-Sumber dari Al-Bidayah wa al-Nihayah karangan Imam Ibnu Kathir rah.a.

Dari sini dapat kita pelajari bahawa:

1. Walaupun sistem demokrasi tidak ada asal-usulnya dalam Islam, tetapi sewaktu ketiadaan pemimpin, rakyat berhak memberikan pandangan siapakah yang layak menjadi pemimpin.

2. Caretakers bukanlah pemimpin yang asal, hanya sementara sahaja. Oleh itu jika rakyat tidak mahu memilih caretakers sebagai pemimpin, mereka tidak dikira sebagai pemberontak dan khawarij. Malah kalau selepas terpilihnya calon pilihan rakyat, sesiapa yang menolak dialah yang akan dikira sebagai pemberontak.

3. Pihak SPR harus telus dalam dalam menjalankan tugas, tidak biased kepada mana-mana pihak.

Memandangkan Dewan Parlimen dan Dewan Undangan Negeri telahpun dibubarkan, sepatutnya tiada lagi istilah pemerintah dan pembangkang. Yang ada hanya pentadbir sementara. Bahkan mengikut perlembagaan yang ada, seandainya caretakers tidak dipilih semula, mereka harus akur. Semua yang berdaftar layak memberi pandangan masing-masing siapakah dirasakan yg layak memimpin.

Oleh itu, pilihlah pemimpin berdasarkan maqasid syariah; yang boleh menjaga agama, nyawa, akal, maruah, keturunan dan harta sekelian rakyat jelata, bukan hanya mementingkan masyarakat setempat.

Wallahu a'lam

Untuk Sebaran Umum dan Segera : Anggota Polis diarahkan mengundi hari ini?






Anggota Polis diarahkan mengundi hari ini..Kegilaan apakah ini meskipun difahamkan tarikh pengundian awal sepatutnya ialah pada 30 April 2013 (lima hari sebelum tarikh undi awam).

Berikut mesej yang dihantar oleh beliau:


Salam admin,minta jasa baik admin ambil berat ap yg saya ingin smpaikn ni.. Hari ni telah bermula undi pos bg anggota PDRM ,di sini sy nk bgtau beberapa perkara

1) Undi pos sepatutny bermula 3 hari awal dr undi awam tp skrg ni baru berapa hari bulan

2)Undi tnpa ada pemerhati dari spr,hnya kantung undi sahaja yg ada

3)Kertas undi ada no siri

4)Sebelum pangkah undi,terdapat borang yg sudah tertera nama pengundi beserta no ic dan no siri yg sama dgn kertas undi

5)Borang tersebut dimasukkan bersama kertas undi ke dalam sampul sebelum digam dan dimasukkn ke kantung undi

6)Undi tak rahsia langsung,siap ada no siri,kwn2 ada kiri kanan,bersepah2 undi..tiada tmpat khas utk mengundi!!

Harap admin dpt sebarkan n bangkitkn perkara ni,n dpt segera sampaikn ke pucuk pimpinan PR,mintak tolong sgt2..

Beliau turut mendedahkan bukti kertas undi...

Ayuh tumbangkan penipuan..-jahar

Penyokong pamer aksi lucah tanda BN tertekan



(Oleh Aisha Geoffrey)
KUANTAN 20 APRIL: Akibat tertekan melihat sokongan hebat penyokong Pakatan Rakyat punca sebahagian penyokong BN di Kuantan mempamer aksi lucah dengan mengibarkan seluar dalam putih bersama bendera parti.
Spender KuantanAksi memalukan pada jam 10.20 pagi itu berlaku di Dewan Wisma Sri Pahang ketika proses penamaan calon sedang berlangsung dan sebahagian penyokong BN mula beredar daripada tempat berkenaan.
Calon KEADILAN Parlimen Kuantan, Fuziah Salleh berkata, perbezaan jelas sambutan penyokong Pakatan Rakyat berbanding BN memberi tekanan kepada puak itu.
“Penyokong kita begitu ramai dan saya yakin ia mencapai enam kali ganda dari penyokong BN. Kalau dilihat pemuda mahupun wanita BN sehingga jam 9 pagi masih belum kelihatan, malah masyarakat Cina langsung tiada di kelompok mereka,” katanya kepada Keadilan Daily.
Tambah Naib Presiden KEADILAN itu, antara penyokong BN yang hadir hanyalah anak-anak muda yang diupah termasuk peserta Program Latihan Khidmat Negara (PLKN).
“Mereka melontarkan kata-kata lucah sambil membawa sepanduk seperti gambar seluar dalam.
“Perbuatan itu tidak sepatutnya berlaku pada hari demokrasi seperti ini, sebagaimana kita dituntut supaya berpolitik secara matang,” katanya.
Fuziah bakal berdepan saingan satu lawan satu dengan calon BN, Datuk Suffian Awang

PRU13: Masa untuk beramal, bukan meramal


Syahir Sulaiman,23 Apr 2013
Jika sebelum parlimen dibubarkan, semua pantas membawa khabar ramalan, “Esok parlimen dibubarkan!”, kini selepas parlimen dibubarkan, jangkaan “Kita boleh menang!” menjadi ramalan yang kerap diutarakan.

Maka, panjanglah bicara setiap kita untuk meyakinkan keabsahan ramalan, sedangkan kerja dan tugasan masih banyak yang tertangguh untuk dilaksanakan.

Masih terpahat amanat untuk memperteguh amal, sebagaimana yang disampaikan oleh Dato’ Seri Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang kepada petugas pilihanraya PAS di Himpunan Hijau Ke Putrajaya yang berlangsung di Kedah pada Jun 2012 yang lepas, tiada pula disuruh kita meramal:

“SELURUH ahli PAS perlu menjadikan gerakerja dalam Pilihan Raya Umum Ke-13 sebagai sebahagian daripada jihad dan ibadah, dengan membetulkan niat melaksanakan tugas dengan penuh istiqamah dan iltizam, semata-mata mencapai keredaan Allah;

Persiapkanlah diri dengan kesabaran yang tinggi berdepan pertembungan paling sengit ini, dengan memperkukuhkan jentera parti daripada peringkat pusat sehingga cawangan dan peti undi. Elakkanlah khilaf (yang tidak perlu) dan mengutamakan semangat syura dalam membuat keputusan di setiap peringkat;

Sekiranya PAS dan Pakatan Rakyat diberi kepercayaan memimpin Malaysia, semua rakyat akan dilayan sama adil sebagaimana tuntutan Islam, dan seperti yang dipelajari dari Sirah Rasulullah s.a.w. tidak akan wujud gejala membalas dendam;

Marilah kita, ahli dan penyokong PAS, terus mempereratkan hubungan dengan Allah SWT dengan bermunajat dan bertawakkal kepada-Nya bagi memenuhi ciri-ciri golongan yang mendapat pertolongan Allah SWT;

Saya menyeru ahli PAS mendekati para pegawai kerajaan termasuk ahli-ahli pasukan keselamatan seperti anggota tentera, polis dan Rela. Petugas PAS juga perlu mempertingkatkan akhlak walaupun ketika menghadapi provokasi melampau pihak lawan, agar mereka juga dapat beralih bersama-sama menyokong perjuangan.”


Saranan ini turut diperkukuh oleh Ketua Pemuda, Ustaz Nasrudin Hassan agar jentera Pemuda melaksanakan elemen SMART dalam fasa sebegini kritikal:

“Jentera Pemuda PAS di semua peringkat WAJIB menumpukan semua aktiviti lajnah dan jabatan dalam tempoh kritikal ini untuk memenangi PRU13 dengan melaksanakan Program Berimpak Tinggi yang dapat melonjakkan undi gologan muda dan pengundi baru kepada PAS & Pakatan Rakyat.

Program berimpak tinggi yang saya maksudkan adalah program-program yang memenuhi kehendak kumpulan sasar dan menepati objektif parti, dengan apa yang disimpulkan sebagai S.M.A.R.T, iaitu:

SENTUH - merancakkan program Sentuh Pengundi melalui aktiviti citra anak muda seumpama kegiatan sukan dan rekreasi (futsal, badminton, permotoran, kayuhan basikal, fotografi, kembara), makanan (BBQ santai, sembang teh tarik) dan kebajikan (ziarah kemanusiaan, bantuan bencana);

MAKLUM - melipatgandakan peranan penerangan & maklumat segar kepada kumpulan sasar, samada secara media tradisi (kuliah agama, wayang pacak, ceramah kelompok, ceramah umum) mahupun dengan memaksimakan saluran media baru;

AGENDA - penjelasan setiap satu daripada agenda Anak Muda Berkebajikan dan Manifesto Pakatan Rakyat kepada masyarakat awam;

RIBAT - semua jentera pilihanraya Pemuda di Unit Pengundi Muda (JPRU, JPRD, JPRK, JPRN, JPRP) perlu mantap, bersatu, erat dan tangkas bergerak mengikut perancangan serta strategi yang telah disusun, khususnya aktiviti daftar & semak, jejak & khidmat, serta atur & jemput; dan

TAWAKKAL - mengeratkan Ukhuwwah sesama kita, sentiasa bertemu dalam sesi usrah dan ziarah, terus memperkukuhkan Hablun Minallah (hubungan dengan Allah) sebagai senjata yang akan menguatkan semangat berjuang, tidak mundur, dan memohon pertolongan dari Allah SWT serta bertawakkal kepada-Nya.”

Justeru, janganlah sibuk meramal kalah atau menang, janganlah juga sibuk meramal habuan dan jawatan selepas dikurniakan menang. Semoga Allah membantu kemenangan, yang terbit daripada amal dan keikhlasan. Percayalah, jika PRU13 kita sibuk meramal, pada PRU14 kita pula yang akan diramal

Tiga tanda kejatuhan Umno-BN




Syed Abdullah Jamalullail,
Ada tiga kategori tanda-tanda kekuatan Parti Rakyat (PR) yang kini sedang berjuang untuk rakyat, kekayaan negara akan dikembalikan kepada rakyat serta kemudahan dan kebajikan semuanya diberikan untuk rakyat dan itu adalah janji jika sekiranya PR menerajui Putra Jaya.

Tanda pertama ialah apabila terlalu ramai mereka yang 'bersemangat' untuk mendapatkan tempat menjadi calon seolah-olah saperti sudah tahu dan dijangkakan bahawa parti PKR, PAS dan DAP akan mencapai kemenangan besar nanti. Begitu juga yang teringin sangat untuk berbakti kepada rakyat ini bukannya calang-calang orang kerana mereka ini terdiri daripada ahli-ahli profesional dalam bidang masing-masing dan bijakpandai serta bekas-bekas Menteri, Timbalan Menteri, berpangkat Jeneral didalam tentera dan bekas Pegawai Kanan Polis, Pegawai kanan Kerajaan dan termasuk golongan artis yang terkenal juga tidak ketinggalan mahu berbakti untuk negara yang tercinta ini.

Tanda kedua apabila sayap parti Umno yang menjadi tunjang kekuatan parti itu, Pergerakan Wanita Umno seolah-olah sudah berada pada saat-saat genting apabila peneraju utama dan peneraju keduanya mendatangkan masalah kepada Wanita Umno dan dengan sendiri yang liabilitinya sudah tentu kepada Barisan Nasional. Apabila undian kaum wanita ini berpecah dan tidak lagi konsisten maka akan berlakulah apa yang dikatakan gelombang tsunami kedua yang mungkin akan membolehkan pertukaran kuasa diPutra Jaya nanti.

Begitu juga apabila membuat tinjauan kepada pengundi muda didapati rata-rata daripada pengundi baru ini akan menyokong dan menyebelahi PR. Ditambahkan lagi pengundi daripada kaum Cina yang secara senyap-senyap akan memberikan kemenangan kepada parti DAP, PKR dan tanpa prejudis lagi untuk memangkah PAS untuk pastikan semuanya akan berubah.

Melihatkan perkembangan Negeri-Negeri saperti Johor, Negeri Sembilan, Terengganu, Sabah, Perak, Kedah, Pulau Pinang, Selangor dan sudah tentu Kelantan mempunyai potensi negeri-negeri ini akan bersama PR nanti. Ini adalah fakta, bukan auta lagi.

Tanda ketiga apabila didalam manifesto PR ini benar-benar teruja kepada pengundi nanti adalah pertamanya harga minyak akan diturunkan. Tol dilebuhraya akan dihapuskan secara berperingkat dan pinjaman PTPTN juga akan hapuskan – pelajar akan menikmati pendidikan percuma di institut pendidikan tinggi awam, sementara pelajar di institusi swasta turut dibantu.

Gaji kakitangan awam dan gaji minimum pekerja swasta akan disemak semula agar seimbang dengan keperluan semasa dimana harga barangan dan keperluan harian naik mendadak ketika ini. Begitu juga kebajikan untuk rakyat akan ditambah sebaik yang mungkin agar tiada lagi miskin tegar di negara kita ini. Keadaan ini boleh dicapai berdasarkan kestabilan ekonomi di negeri-negeri yang diperintah oleh PR.

Kaedah begini adalah lebih adil untuk rakyat yang diberikan peluang bagi menilaikan kemampuan dan kebolehan sebagaimana berlaku di Amerika Syarikat dan Britain yang mempunyai sistem dua parti - yakni apabila rakyat merasakan perlu diubah sama ada untuk seketika atau beberapa ketika maka mereka menukar 'angin' pula menjadikan sistem dua parti ini persaingan yang sihat dan berdaya maju. Kita kena menerima hakikat bahawa perubahan sebegini mampu untuk memberikan inspirasi dan semangat yang jitu demi memakmurkan negara yang tercinta ini. Biarlah rakyat memilih cita rasa mereka sendiri tanpa ada apa-apa ganguan atau terlalu emosional kerana itu adalah kehendak rakyat dan hak rakyat bagi menentukan masa hadapan mereka sendiri. Jika kita cintakan negara kita dan mahukan rakyat bahagia ialah dengan pilihan melalui peti undi. Jika BN menang Alhamdullillah dan jika PR menang pun Alhamdullillah kerana kedua-duanya untuk Malaysia

Tindakan Mat Taib beri masalah kepada BN



Harakahdaily,23 Apr 2013
KUALA LUMPUR: Tindakan bekas Menteri Besar Selangor Tan Sri Muhammad Muhd Taib menyertai PAS semalam bakal memberi ancaman kepada Umno BN khususnya di Selangor.

Perkara itu diakui seorang lagi bekas Menteri Besar Selangor yang juga pemimpin BN, Dr Mohd Khir Toyo yang mendakwa penyertaan Muhammad itu bakal menjadi penghalang kepada BN untuk menawan semula negeri itu.

“Bergantung kepada pendekatannya. Jika beliau berkempen secara konstruktif dia boleh menimbulkan masalah kepada kami,” katanya dipetik portal The Malaysian Insider.

Semalam, Muhammad yang juga bekas naib presiden Umno itu secara rasmi mengisytiharkan dirinya menyertai PAS dan menyerahkan borang keahliannya kepada Presiden PAS, Datuk Seri Tuan Guru Abdul Hadi Awang pada satu sidang media di Pusat Media PAS di jalan Raja Laut.

Menurut Abdul Hadi, pengisytiharan Muhammad untuk menyertai PAS sengaja dilakukan pada hari ini, iaitu selepas penamaan calon Pilihan Raya Umum ke-13 (PRU13) pada Sabtu lepas bagi mengelakkan daripada timbulnya isu beliau mahu bertanding dan jawatan dalam parti.

Turut hadir pada sidang media itu termasuk Timbalan Mursyidul Am PAS, Datuk Haron Din; Timbalan Presiden, Mohamad Sabu; Naib Presiden, Salahuddin Ayub dan Datuk Mahfuz Omar.

Mengulas lanjut, Mohd Khir berkata, BN harus memberi perhatian khusus berhubung perkembangan terbaru itu kerana pengaruh Muhammmad masih kuat dikalangan orang Melayu Umno itu sendiri.

“Umno-BN harus beri perhatian khusus terutamanya apabila setiap undi penting,” petik portal itu lagi.

Sementara itu, Mursyidul Am PAS Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz menyifatkan penyertaan Muhammad ke dalam PAS sebagai tepat pada masanya.

Menurut beliau, penyertaan bekas pemimpin tertinggi Umno itu ke dalam PAS memberikan gambaran bahawa Umno bukan lagi parti yang wajar dipilih rakyat.

"Saya kata, dia mari (sertai PAS) lewat. Kalau mari awal, jadi imam lah (calon)," katanya

Lawan: 7 dengan 61, mana lebih besar?


Datuk Kamilia Ibrahim tak sendirian menongkah arus melawan pimpinan parti  dengan bertindak menyerahkan borang pencalonan sebagai calon Bebas pada hari penamaan calon 20 April 2013,  kerana pada hari itu, 61  lagi calon Umno dari seluruh negara berbuat demikian. Mereka berpatang arang dengan Umno lalu bertanding melawan calon Umno di samping calon lain.

Pemimpin Umno yang bercakap dalam televisyen barangkali tak sedar angka sebesar itu telah mengkhianati parti. Kalau mereka sedar pasti mereka tak  mengejek dan mentertawakan Pakatan Rakyat (PR) dengan menuduh calon PR  berlawan sesama sendiri. Sedangkan calon PAS, PKR dan DAP yang bertembung sesama sendiri hanya di tujuh kawasan, iaitu satu parlimen dan enam  Dun.

Di kedai kopi beberapa orang penyokong Umno masih memanjangkan isu perpecahan dalam Pakatan Rakyat  itu, tetapi setelah saya bertanya mereka; 7 dengan 61 itu mana lebih besar? Mereka pun terdiam!

DULU DIA HINA ISLAM, TETAPI SEKARANG?


DULU DIA HINA ISLAM, TETAPI SEKARANG?

Anda kenal siapakah lelaki yang sedang solat di dalam Raudhah as-Syareefah bersebelahan Minbar Nabawi itu? 

Beliau ialah ahli politik Belanda yang pernah mengeluarkan filem " Fitna " yang memfitnah dan memburukkan Islam sekitar 2 tahun lalu. Alhamdulillah beliau telah memeluk Islam dan meletakkan jawatan sebagai ahli politik.

Perkara yang menyebabkan beliau memeluk Islam ialah apabila beliau bercadang untuk mengeluarkan sebuah lagi filem memburukkan Islam bersumberkan dari kitab-kitab karangan orang Islam sendiri. Sebaik sahaja beliau membaca kitab-kitab tersebut, gambaran beliau terhadap Islam seperti yang disebarkan media barat berubah sama sekali dengan hidayah Allah.

Ujar beliau: Aku menyesal kerana sepanjang 47 tahun umurku tidak pernah mengenali Islam.

Sumber : https://www.facebook.com/IkhwanWorld

@[191376594270091:274:Jangan Lupa Tekan Share] ~


Anda kenal siapakah lelaki yang sedang solat di dalam Raudhah as-Syareefah bersebelahan Minbar Nabawi itu?

Beliau ialah ahli politik Belanda yang pernah mengeluarkan filem " Fitna " yang memfitnah dan memburukkan Islam sekitar 2 tahun lalu. Alhamdulillah beliau telah memeluk Islam dan meletakkan jawatan sebagai ahli politik.

Perkara yang menyebabkan beliau memeluk Islam ialah apabila beliau bercadang untuk mengeluarkan sebuah lagi filem memburukkan Islam bersumberkan dari kitab-kitab karangan orang Islam sendiri. Sebaik sahaja beliau membaca kitab-kitab tersebut, gambaran beliau terhadap Islam seperti yang disebarkan media barat berubah sama sekali dengan hidayah Allah.

Ujar beliau: Aku menyesal kerana sepanjang 47 tahun umurku tidak pernah mengenali Islam.