<VETERAN pemimpin pembebasan Kashmir Syed Ali Gilani mengecam keras insiden pemerkosaan terhadap seorang wanita di New Delhi, namun mempertanyakan standar ganda rakyat India, di mana rakyat Indian bisa melakukan aksi massa dengan turun ke jalan-jalan mengecam insiden tersebut tetapi mereka hanya bisa diam atas insiden seperti itu yang banyak terjadi di Kashmir lebih dari dua dekade, Kashmir Media Service melaporkan.
Syed Ali Gilani dalam sebuah pernyataan tentang New Delhi mengacu pada insiden Kunan-Poshpora, Chanapora dan Shopian yang terjadi di wilayah Kashmir, mengatakan bahwa “terdakwa dalam kasus ini telah diidentifikasi tetapi pemerintah India membiarkannya dan tidak ada satupoun yang dihukum karena kejahatan itu.”
“Dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan ganda, dua perempuan Asiya dan Neelofar tidak hanya diperkosa tetapi juga dibunuh. Namun tak seorang pun di India mengangkat suara melawan kejahatan brutal tersebut. Bahkan, mantan menteri dalam negeri India LK Advani justru menyatakan bahwa personil angkatan bersenjata yang terlibat dalam pemerkosaan tidak bisa dihukum karena tindakan seperti itu karena akan mempengaruhi moral mereka,” ujar Gilani.
“Kejahatan mengerikan yang telah dilakukan terhadap anak-anak perempuan kita di New Delhi telah menyayat hati kita, tetapi jika orang-orang India memiliki sedikit saja hati nurani yang tersisa di dalamnya, mereka juga harus meningkatkan suara mereka dalam melawan kekejaman yang dilakukan terhadap perempuan Kashmiri dan menekan pemerintah mereka untuk membawa pelakunya ke pengadilan,” tambahnya.(fq/islampos/wb)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan