Jangan jadi "orang" yang ditiup "angin"; kemanapun ia ikut... !!!! (Wasiat Ali bin Abi Thalib)

Al Imam al Hafizh Abdurrahman Ibn al Jawzi (w 597 H) dalam kitab “Shifat ash Shafwah” meriwayatkan:

Dari Kumail bin Ziyad berkata: Suatu ketika Ali bin Abi Thalib menarik tanganku, membawaku ke lapangan padang pasir, setelah sampai di lapangan luas beliau lalu duduk di hamparan pasir, beliau mengambil nafas, kemudian berkata: “Wahai Kumail bin Ziyad, sesungguhnya hati itu adalah wadah, maka sebaik-baiknya hati adalah yang mewadahi (dipenuhi) ilmu, perhatikan yang aku katakan ini; manusia itu terbagi kepada tiga kelompok, pertama; orang Alim Rabbani (yaitu seorang alim yang mengajarkan ilmu-ilmu pokok agama/al ‘Ilm ad Dhrauriy), kedua; orang yang mau belajar dengan tatacara dan jalan yang selamat, ketiga; orang bodoh dan dungu pengikut orang-orang yang hanya “teriak”, mereka ikut kemanapun sesuai arah “angin”, mereka tidak memiliki petunjuk dari cahaya ilmu, dan mereka “tidak belajar” kepada “guru-guru” yang terpercaya. Ilmu itu jauh lebih berharga dari pada harta. Ilmu itu akan menjaga dirimu, sementara harta engkau yang harus menjaganya. Ilmu itu akan tumbuh dengan diamalkan, sementara harta akan berkurang saat dipergunakan.



Brikut ini teks dari kitab Ibn al Jawzi di maksud:

روى الحافظ ابن الجوزي الحنبلي في كتاب "صفة الصفوة" ما نصه: عن كُميل بن زياد قال: أخذ علي بن أبي طالب بيدي فأخرجني إلى ناحية الجبان، فلما أصْحرنا جلس ثم تنفس ثم قال: "يا كُميل بن زياد، القلوبُ أوعية فخيرُها أوعاها للعلم، احفظ ما أقولُ لك، الناس ثلاثةٌ: عالمٌ ربانيّ، ومتعلّم على سبيل نجاةٍ، وهمَج رعاعٌ أتباع كلّ ناعق يميلونَ مع كل ريحٍ، لم يستضيئوا بنور العلمِ ولم يلجأوا إلى رُكن وثيق.العلمُ خيرٌ من المال، العلمُ يحرُسك وأنت تحرسُ المال، العلمُ يزكو على العمل والمال

sumber : AQIDAH AHLUSSUNNAH: ALLAH ADA TANPA TEMPAT

Tiada ulasan:

Catat Ulasan