Arab Saudi Akan Jadikan Kota Suci Makkah "Smart City"



Arab Saudi berencana untuk mengubah kota suci Makkah menjadi 'kota pintar' dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada jutaan jamaah haji, Arab News melaporkan.
"Kami memiliki rencana desain baru untuk Makkah, Jeddah dan Taif," kata Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al-Faisal pada pertemuan terkait aplikasi "kota pintar" awal pekan ini.
"Ini kesempatan kita untuk mengambil inisiatif sekarang. Yang kita butuhkan adalah manajemen yang baik dan kemauan yang kuat untuk memulai proyek tersebut. "
"Smart City" atau kota pintar, istilah ini mengacu pada penciptaan suatu jaringan inovasi untuk mengembangkan dan memberikan yang lebih baik e-services kepada masyarakat dan perusahaan.
"Tidak ada alasan untuk tidak membuat kota-kota kita menjadi cerdas," kata Pangeran Khalid.
"Kita harus menjadi pelopor dalam membuat kota-kota kita pintar."
Dia berargumen bahwa Arab Saudi memiliki semua kemampuan untuk mengubah kawasan Makkah dan lainnya masuk ke dalam kota pintar.
"Kami memiliki semua faktor untuk membuat proyek ini sukses," tegasnya.
"Kami memiliki kepemimpinan yang besar yang siap untuk mengambil inisiatif ini. Kami memiliki perdamaian dan keamanan dan kami memiliki dana yang cukup. "
Gubernur Makkah mengatakan bahwa proyek kota pintar bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji.
"Kami ingin melakukan layanan Haji dan Umrah dengan cara yang terbaik, sesuai dengan standar internasional," ujarnya.
"Kami harus membuat peziarah senang dengan memperluas pelayanan terbaik yang mungkin bisa kami lakukan."
Dia mengatakan bahwa rencana untuk mengembangkan kota suci disusun dengan berbagai pihak untuk menciptakan suasana yang lebih menguntungkan bagi para peziarah.
"Rencananya berpusat pada Ka'bah karena alasan banyaknya kehadiran orang-orang di belahan dunia," katanya.
Arab Saudi telah melakukan beberapa proyek untuk mengembangkan Makkah, termasuk memperluas wilayah Al-Masjid al-Haram dan terminal haji.
Tapi proyek ekspansi tersebut, bagaimanapun, telah menarik kecaman dari beberapa warga karena dianggap akan menghancurkan identitas budaya kota suci Makkah.(fq/oi)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan