
Wei Xinpeng, lelaki separuh umur yang biasa memburu mayat di Sungai Kuning. Wei, seperti diungkapkan oleh portal berita BBC, kerap memulakan aktivitinya dengan melepak sambil merokok di tepi sungai kuning. Matanya tetap tajam mengamati aliran Sungai Kuning yang keruh. Dia yakin, sungai itu pasti selalu menyimpan mayat manusia, entah korban kecelakaan, dibunuh, atau pun bunuh diri.

Wei mengaku telah mengumpulkan lebih 500 mayat dari dasar sungai. “Orang-orang ini mati dengan cara menyedihkan,” ujar Wei. Dia mengumpulkan mayat penemuannya itu di satu teluk kecil yang tidak dibawa arus. Mayat-mayat beragam bentuk itu dikumpulkan di sana. BBC melaporkan, di teluk kecil itu ada empat mayat yang tubuhnya telah kaku, dengan kepala tertelungkup ke bawah. Setiap kali berhasil menangguk mayat, Dia menyebut ciri fisikal mayat itu, sehingga ahli keluarga yang bersangkutan dapat segera mengenalinya. Biasanya, ahli keluarga si mayat akan menelefon Wei, dan meminta dihantarkan ke tempat dia menyimpannya.

Jika sudah begini, Wei terpaksa harus menguburkan mayatnya secara pantas. Soalnya, pemerintah akan membiarkan mayat yang ditemuai membusuk tanpa melakukan apapun. Wei mengatakan apa yang dia lakukan bukan semata-mata kerana wang, tapi kerana alasan lebih pribadi. Dia pun berkisah. Pekerjaan ini, kata Wei, bermula dari usahanya untuk mencari anaknya sendiri, yang tenggelam di Sungai Kuning. “Anak saya tenggelam di sungai ini dan saya tidak dapat menemui mayatnya. Sangat menyakitkan. Itu sebabnya saya melakukan pekerjaan ini,” ujar Wei. Putra Wei sampai sekarang belum ditemui.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan