London – Agen rahasia M16 Inggris ditemukan mati tergembok di dalam tas yang tergeletak di kamar mandi, Rabu kemarin (13/11/2013). Polisi Inggris menolak dugaan konspirasi pembunuhan ini adalah ulah agen asing.
“Kemungkinan besar, ini kecelakaan,”kata Hewitt.”Saya yakin kematian Gareth tak ada hubungannya dengan pekerjaannya.”Deputi asisten komisari Kepolisin Metropolitan London, Martin Hewitt, Rabu kemarin mengtakan mayat yang ditemukan itu kemungkinan adalah Gareth William, pemecah-kode yang bekerja untuk M16, yang mati bukan karena dibunuh.
William,31 tahun, bekerja di Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ) tapi ditugaskan di M16 selama tiga tahun yang berurusan dengan masalah spionase luar negeri. GCHQ biasa bekerja sama dengan Badan Kemanan Nasional (NSA) AS.
Mayat William ditemukan di tas merah beresluiting yang tergembok di sebuah “safe house” dekat markas M16. “Safe house” adalah rumah yang digunakan untuk menampung sementara para agen rahasia atau orang yang informasi rahasia tapi keselamatannya terancam.
Mayatnya tergembok selama sepekan. Tapi hasil pengujian tak ditemukan alkohol, narkoba atau racun di tubuh William. Para reserse juga tak menemukan sidik jari di kamar mandi atau jejak DNA di gembok tas merah itu.
Hasil penyeldikan polisi pertama kali, menurut Hewitt, sudah tercemar, dan setelah itu dilanjutkan dengan penyelidikan baru. Tapi para reserse tak menemukan indikasi ada orang yang masuk ke “safe house” di rumah susun dekat markas M16 saat William meninggal. Ia menolak asumsi kemungkinan cairan kimia dipakai untuk menghilangkan jejak si pembunuh.
Misteri kematian agen William ini menimbulkan perdebatan. Sangat diragukan William bunuh diri lalu mengunci dirinya di dalam tas merah. “Secara teoretis kemungkinan ada orang yang membunuhnya. Tapi kesimpulan yang paling mungkin adalah tidak ada orang yang muncul di ‘safe house’,” ujar Hewitt. Aneh
Tiada ulasan:
Catat Ulasan