Falsafah
setan
I'm beautiful in my way
I'm beautiful in my way
'Cause God makes no mistakes
I'm on the right track, baby
I was born this way
Gaga
Rejoice
and love yourself today
'Cause
baby, you were born this way
No
matter gay, straight or bi
Lesbian,
transgendered life
I'm
on the right track, baby
I
was born to survive
Intisari ajaran Islam ialah kalimat
Tauhid لا إله إلا الله . Kalimat ini
berlandaskan kepada dua rukun: kalimatan-nafyu (penafian) dan
kalimat al-itsbat(peneguhan). Ibnul Qayyim berkata: “Penafian total
bukan merupakan tauhid, demikian pula peneguhan semata tanpa penafian. Maka
bukanlah tauhid kecuali jika ia mengandung penafian dan peneguhan sekaligus;
itulah hakikat tauhid.”
Penafian yang dimaksud di sini ialah menafikan atau mengingkari segala jenis ilah atau sembahan, sedangkan peneguhan yang dimaksud ialah meneguhkan atau mengokohkan bahwa hanya Allah sajalah satu-satunya ilah yang benar. Semua ilah selain Allah dinafikan sebab selain Allah hanyalah merupakan ilah-ilah gadungan. Allah سبحانه و تعالى berfirman:
أَإِلَهٌ
مَعَ اللَّهِ قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِينَ
“Apakah di samping Allah
ada ilah (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu
memang orang-orang yang benar". (QS An_naml 64)
Barangsiapa memenuhi sisi peneguhan
(itsbat) saja tanpa memenuhi sisi penafian (nafyu), maka dia bukanlah seorang
mukmin. Demikian pula sebaliknya, siapa yang menetapi sisi penafian saja dan
mengabaikan sisi peneguhan, maka dia bukan seorang mukmin. Tidaklah seseorang
disebut mukmin sejati kecuali dia memenuhi kedua rukun tersebut secara
bersamaan; yakni memenuhi rukun itsbat dan nafyu (secara bersamaan) baik dalam
segi i’tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan, yang zhahir maupun
yang batin.
Kalimat لا إله (tidak ada ilah)
mewakili sisi penafian seorang mukmin terhadap segala bentuk ilah-ilah gadungan
yang hadir di dunia. Kemantapan seseorang dalam memaknai sisi ini menyebabkan
dirinya memiliki kebebasan dari dominasi siapapun dan apapun dalam
hidupnya di dunia yang fana ini.
Sedangkan kalimat إلا الله (kecuali
Allah) mewakili sisi peneguhan seorang mukmin bahwa satu-satunya ilah hakiki di
dunia ini yang dia puja, puji, cintai, patuhi serta takuti hanyalah Allah سبحانه
و تعالى . Seorang mukmin berjuang untuk membangun keterikatan dirinya
kepada ilah Yang Satu itu, yakni Allah سبحانه و تعالى .
Jadi, ideologi seorang mukmin adalah
ideologi yang sekaligus menghimpun kebebasan dengan keterikatan. Kebebasan
dirinya dari segenap ilah gadungan yang menawarkan berbagai nilai-nilai yang
bersumber dari selain Allah, terutama dari musuh Allah yakni setan. Dan
keterikatan dirinya kepada Allah سبحانه و تعالى dan segenap nilai-nilai yang
bersumber dari ilah Yang Satu tersebut. Keterikatan yang menyebabkan dirinya
secara otomatis juga terikat kepada Rasulullah Muhammad صلى الله عليه و سلم dan
Dienullah Al-Islam. Bukan selain itu...! Maka Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم
bersabda:
مَنْ
قَالَ رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا
وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
"Barangsiapa yang mengatakan; RADHIITU BILLAAHI RABBAN WA
BIL-ISLAAMI DIINAN WA BIMUHAMMADIN RASUULAN (Aku ridha Allah sebagai Rabb-ku,
Islam sebagai dien-ku dan Muhammad sebagai rasul), maka wajib baginya untuk
masuk Surga.” (HR Abu Dawud) Shahih
Demikianlah ideologi seorang mukmin,
atau lebih tepatnya iman serta aqidah seorang mukmin. Segala sesuatu ia pandang
dan jalankan berlandaskan pemahaman serta keyakinannya terhadap kalimat Tauhid.
Seorang mukmin dengan demikian menjadi manusia yang mengerti hakekat kebebasan
yang bertanggung-jawab. Bukan kebebasan mutlak tanpa batas. Sebab pada
hakikatnya tidak ada manusia yang benar-benar hidup dengan kebebasan mutlak
tanpa batas. Pasti setiap manusia memiliki keterikatan kepada sesuatu, baik
diakuinya maupun tidak.
Adapun para pengikut setan (baca:
hizbusy-syaithan) berjuang untuk menegakkan freedom (kebebasan) yang
terlepas samasekali dari keterikatan apapun. Setidaknya, demikianlah yang mereka
serukan. Sehingga jika kita coba analisa falsafah mereka berdasarkan perspektif
kalimat Tauhid, maka berarti mereka hanya mau menerima bagian pertama saja dari
kalimat Tauhid, yakni لا إله (tidak ada ilah). Dan inilah sesungguhnya sikap
para pendukung setan. Mereka tidak mau mengakui adanya ilah apapun dan siapapun
yang mendominasi atas dirinya, termasuk ilah yang hakiki, yakni Allah سبحانه و
تعالى ...! Mereka adalah kaum kafir atau pengingkar terhadap Allah dan segenap
nilai-nilai yang bersumber dari-Nya. Memang, para pengikut setan sesungguhnya
mengikuti jejak pemimpin besar mereka yaitu iblis. Allah سبحانه و تعالى
berfirman mengenai iblis sebagai berikut:
وَإِذْ
قُلْنَا لِلْمَلائِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلا إِبْلِيسَ أَبَى
وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah
mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang
kafir.” (QS Al-Baqarah 34)
Golongan yang kafir pengikut setan ini
merupakan golongan yang hanya ingin kebebasan tanpa kerikatan apapun, terlebih
keterikatan kepada Allah سبحانه و تعالى ..! Mereka adalah kaum yang sombong lagi
membangkang terhadap Allah Yang Maha Kuasa sebab mereka tidak mau bersusah payah
untuk terikat, berkomitmen dan menunjukkan kesetiaan kepada ilah sejati, Allah
سبحانه و تعالى .
Tetapi dalam kenyataannya, sebenarnya
mereka tetap terikat kepada sesuatu, walaupun mereka tidak mau mengakuinya.
Mereka bersikeras mengatakan bahwa mereka hidup dalam kebebasan total, tanpa
keterikatan apapun. Namun sejatinya mereka tetap terikat kepada sesuatu. Apakah
sesuatu itu? Itulah yang disebut Allah dengan istilah hawa nafsu.
Mereka mengikuti hawa nafsu. Mereka terikat dengan hawa nafsu. Bahkan mereka
menjadikan hawa nafsu sebagai ilah mereka..!
أَفَرَأَيْتَ
مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى
سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ
وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً
فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ أَفَلا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah-nya, dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati
pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka
mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS Al-Jatsiyah 23)
Jadi, falsafah setan pada akhirnya akan
menggiring manusia menuju penghambaan diri kepada selain Allah, yakni dalam hal
ini kepada hawa nafsunya sendiri. Ia menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah-nya.
Ia menolak menjadikan Allah سبحانه و تعالى sebagai ilah, malah ia mengambil ilah
lain selain Allah yang ia ikuti, taati dan cintai. Berarti, ia tidak saja kafir
kepada Allah سبحانه و تعالى tetapi ia sekaligus menjadi seorang musyrik.....!
Pantaslah bilamana kondisinya menyebabkan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya dan Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutupan atas penglihatannya...! Wa na’udzubillahi min
dzaalika.
Dan semua keterangan di atas
menjelaskan kepada kita mengapa ketika icon Ratu Setan berencana datang ke
negeri ini(INDONESIA) ada sebagian masyarakat (baca: kaum pengikut setan) yang
begitu getol menyambutnya bahkan merasa geram, terusik serta kecewa berat
menghadapi sebagian masyarakat (baca: kaum beriman insyaAllah) yang menolak
kehadiran Ratu Setan tersebut. Kita dapat menduga bahwa para fans Ratu Setan ini
sudah sedemikian mengunyah-ngunyah falsafah setan yang disebarluaskannya
sehingga sulit bagi mereka untuk dapat menerima masukan apalagi petunjuk yang
disampaikan kaum beriman. Allah secara tegas mengatakan: “Maka siapakah yang
akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu
tidak mengambil pelajaran?”
Bila “kebebasan tanpa keterikatan” telah menjadi falsafah bahkan ideologi sekumpulan orang, maka akhirnya mereka akan mempeturutkan hawa nafsu sebagai ilah-nya. Dengan dalih freedom of speech (kebebasan berpendapat) dan freedom of expression (kebebasan mengungkapkan perasaan hati alias memenuhi hawa nafsu) mereka tidak merasa bersalah sama sekali untuk mempersekutukan Allah dengan hawa nafsunya. Bahkan hawa nafsunya lebih dia agungkan daripada Allah سبحانه و تعالى ...! Coba simak ayat-ayat setan yang dilantunkan oleh Ratu Setan tersebut. Salah satu lagu paling populernya adalah yang berjudul Born This Way (Terlahir Seperti Ini). Coba perhatikan nuansa falsafah setan yang dipromosikannya. Di sini kita kutip sebagian saja dari lirik lagu tersebut:
Rejoice and love
yourself today
'Cause baby, you were
born this way
No matter gay, straight
or bi
Lesbian, transgendered
life
I'm on the right track,
baby
I was born to
survive
Artinya:
Bersukacitalah dan
cintailah dirimu sendiri pada hari ini
Karena Anda terlahir
seperti ini, sayang
Tidak peduli gay, lurus
atau bisex
Lesbian atau kehidupan
transgender
Aku di jalur yang benar,
sayang
Aku terlahir untuk
bertahan hidup
Melalui lirik lagu di atas, jelas
sekali bahwa artis agen Sistem Dajjal ini memang penyebar falsafah setan sejati.
Dia menggiring fans-nya untuk menuduh Allah sebagai penyebab dirinya menjadi
seperti itu. Apakah menjadi seorang gay, bisex, lesbi ataupun transgender. Itu
bukan masalah, karena memang terlahir seperti itu. Bahkan ia yakin bahwa
penyimpangan sexualnya itu merupakan “karunia” dari Tuhan. Na’udzubillahi
min dzaalika...! Coba simak bagian lain dari lirik lagu yang sama
itu:
I'm beautiful in my
way
'Cause God makes no
mistakes
I'm on the right track,
baby
I was born this
way
Artinya:
Aku cantik dengan
caraku
Karena Tuhan tidak membuat
kesalahan
Aku di jalur yang benar,
sayang
Aku terlahir seperti
ini
Padahal seorang mukmin yakin bahwa
Allah سبحانه و تعالى menciptakan setiap manusia terlahir dalam
keadaan fitrah (suci, murni, tanpa dosa). Tidak mungkin Allah
melahirkan manusia dengan bawaan sejak lahir untuk menjadi pendosa seperti
seorang gay atau lesbian. Ini namanya bersangka-buruk kepada Allah سبحانه و
تعالى ...! Ini merupakan sebuah tuduhan keji terhadap Allah سبحانه و تعالى
...!Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم bersabda:
كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى
الْفِطْرَةِ
"Setiap anak dilahirkan
dalam keadaan fithrah.” (HR Bukhari) Shahih
Falsafah setan mengajarkan kebebasan
mutlak. Bohong besar bila mereka mengatakan hidupnya tanpa keterikatan kepada
apapun, Justeru para pengikut setan membangun keterikatan kepada hawa nafsunya.
Hawa nafsunya yang telah ia relakan untuk dikuasai dan disetir oleh kemauan
setan terkutuk.
وَمَنْ
يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا
Barang siapa yang mengambil setan itu
menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.” (QS
An-Nisa 38)“
CPJ@PK: Dah tentu ramai
yang menjadi ahli kelab dia ni...dah dilakukan terang-teranganpun...semua kita
tahu. Tidak hairanlah kalau yang jadi ahlinya atheis yang perjuangkan hak
kebebasan mutlak konon, tetapi yang terkilannya ramai yang namanya Islam menjadi
pengikut, peminat dan ahli kelab setan ini...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan