Sebusuk apa pun maksiat yang telah
dilakukan dan sebanyak apa pun dosa yang telah dibuat, bila manusia kembali
kepada jalan Allah, maka Allah SWT akan menerima taubatnya. Bahkan, terhadap
orang yang kafir sekalipun, bila ia memeluk agama Islam, Allah akan mengampuni
segala dosanya.
Pintu taubat sentiasa terbuka. Dan,
Allah SWT akan senantiasa menanti kedatangan hamba-Nya yang akan bertaubat.
Namun demikian, tidak selamanya pintu taubat terbuka. Ada saatnya pintu tersebut
tertutup rapat, terutama pada dua keadaan.
Pertama, ketika nyawa manusia sudah
berada di kerongkong. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah yang Maha
Mulia lagi Maha Agung menerima taubat seseorang sebelum nyawanya sampai di
kerongkong." (HR Tirmidzi).
Kedua, ketika matahari terbit dari
tempat terbenamnya. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa bertaubat sebelum
matahari terbit dari barat, nescaya Allah menerima taubatnya." (HR
Muslim).
Bila pintu taubat telah tertutup maka
penyesalan, permohonan ampunan, perbuatan baik, dan keimanan orang kafir tidak
akan bermanfaat lagi. Sebab, Allah SWT tidak akan menerimanya. "Yang mereka
nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk
mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebahagian dari
tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebahagian dari tanda-tanda Tuhanmu
tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman
sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya.
Katakanlah: "Tunggulah olehmu, sesungguhnya kami pun menunggu (pula)." (Surah
al-An'am [6]: 158).
Hal ini harus menjadi perhatian kita
untuk tidak menunda-nunda dalam bertaubat. Sebab, bila tidak akan dilakukan maka
bukan tidak mungkin hal itu akan menenggelamkan kita pada kemaksiatan yang pada
akhirnya diri kita akan menganggap baik setiap sesuatu yang buruk.
Selagi kita hidup di dunia, mari kita
gunakan kesempatan ini untuk menyikapi bersiap diri sebelum pintu taubat
tertutup.
Pertama, bersegera melakukan taubat.
"Sesungguhnya penerimaan taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang
yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat
dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha
Mengetahui, lagi Maha Bijaksana." (QS An-Nisa [4]: 17).
Kedua, bersegera melakukan pelbagai
macam kebaikan sebelum datangnya masa yang menyebabkan kita sukar untuk
melakukan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah kamu untuk
mengerjakan amal-amal soleh, kerana akan terjadi berbagai fitnah yang menyerupai
malam yang gelap gelita." (HR Muslim dan Tirmidzi).
Ketiga, berusaha meningkatkan ketakwaan
kepada Allah SWT. Dengan takwa kita akan diberi kemampuan untuk membezakan yang
benar dan salah. (Surah al-Anfaal [8]: 29).
sumber republika.co.id