DAJJAL. Satu kata yang mengingatkan
kepada kita tentang sosok makhluk yang seram dan sangat menakutkan yang akan
keluar menjelang hari Kiamat yang memiliki beberapa ciri sebagaimana yang telah
digambarkan oleh Rasulullahshallallaahu
‘alaihi wa sallam dalam hadistnya, diantaranya bahwa dia adalah seorang
laki-laki yang pendek, buta sebelah matanya, berambut keriting, antara kedua
matanya tertulis kata “kafir” yang dapat dibaca oleh semua muslim, dapat
menurunkan hujan dan mendatangkan pangan di saat musim paceklik dengan izin
Allah ta’ala,
dia akan muncul dari arah Khurasan dan akan diikuti oleh 70.000 orang Yahudi
Isfahan (Iran). Pada mulanya dia akan mengaku sebagai nabi, akan tetapi setelah
itu dia akan mengaku sebagai tuhan. Barang siapa yang mengikuti Dajjal ketika
itu, maka dia akan memberikan pengamanan dan “rejeki” kepadanya, namun akibatnya
batallah segala amal kebaikannya yang dilakukannya selama di dunia ini dan
barangsiapa yang menolak ajakannya, maka dia akan memberikan ancaman, tidak akan
memberi “rejeki” kepadanya, bahkan tidak segan-segan untuk membunuhnya. Dan
ketahuilah, bahwa dia adalah KADZDZAB (pendusta).
Kemunculan Beberapa “Dajjal” Sebelum
Munculnya Dajjal yang Sebenarnya
Ketika kita membaca beberapa hadits
Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam yang membicarakan tentang Dajjal, maka kita akan
mengetahui ternyata sebelum muncul Dajjal yang sesungguhnya, akan muncul
beberapa “Dajjal” yang memiliki beberapa sifat yang dimiliki oleh Dajjal yang
sesungguhnya. Yaitu kadzdzab (pendusta), dan mengaku sebagai nabi.
Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ
دَجَّالِينَ كَذَّابِينَ قَرِيبًا مِنْ ثَلَاثِينَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ
نَبِيٌّ
Sesungguhnya
di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah munculnya para Dajjal pendusta, jumlah
mereka hampir mencapai tiga puluh orang dan mereka semua akan mendakwakan
dirinya seorang Nabi. (HR. Ibnu Majah)
Dalam hadits lain disebutkan, dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, beliau bersabda:
بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ قَرِيبٌ مِنْ
ثَلَاثِينَ دَجَّالِينَ كَذَّابِينَ كُلُّهُمْ يَقُولُ أَنَا نَبِيٌّ أَنَا
نَبِيٌّ
“Sebelum
datangnya hari kiamat akan muncul sekitar tiga puluh Dajjal pendusta, mereka
semua berkata: ‘Aku adalah seorang Nabi, aku adalah seorang Nabi.” (HR.
Ahmad)
Memang, sifat asli dari Dajjal adalah
pendusta. Dusta itulah senjata yang akan dia gunakan untuk menyebarkan
syubhatnya di tengah-tengah manusia dan untukmenggaet manusia
agar mengikuti ajakannya. Bagi mereka yang lemah imannya, tentu akan
terprovokasi dengan berbagai macam syubhatnya. Bahkan ketika itu ada seseorang
yang menganggap imannya telah mantap pun ternyata akhirnya bisa mengikuti
rayuannya. Sebagaimana Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam:
مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ
عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهُوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ
فَيَتَّبِعُهُ
“Siapa
yang mendengar (kedatangan) Dajjal hendaklah menjauhinya. Demi Allah, seorang
laki-laki benar-benar akan mendatangi Dajjal dan mengira bahwa ia adalah seorang
mukmin (yang kuat imannya), lalu ia akan mengikuti setiap syubhat yang
ditebarkannya.” (HR.
Abu Dawud dan Ahmad)
Orang yang menganggap dirinya memiliki
keimanan yang kuatpun bisa terbawa oleh syubhat Dajjal. Lantas bagaimana dengan
seseorang lemah keimanannya?
Mereka adalah
“Dajjal”
Jika kita melihat kondisi yang terjadi
di Iran, Palestina dan yang terakhir hari ini di Suriah dan mengaitkan kondisi
tersebut dengan hadits-hadits Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam di atas, maka kita akan melihat bahwa beberapa “Dajjal”
itu muncul dari daerah sekitar sana. Walaupun kita tidak tahu dengan pasti
siapakah 30 “Dajjal” yang dimaksud Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam
dalam hadits di atas. Akan tetapi sifat-sifat Dajjal itu itu ada pada diri
mereka. Baik “Dajjal” yang berani menampakkan sifat dan perbuatannya secara
terang-terangan di hadapan manusia, ataupun “Dajjal” yang masih
sembunyi-sembunyi menampakkan karakter sebenarnya di hadapan manusia, karena
khawatir manusia akan mengetahui sifat aslinya dan syubhat busuknya. Akan tetapi
kedua-duanya memiliki tujuan yang sama dan saling bekerja sama untuk mencapai
tujuannya, yaitu MENYESATKAN MANUSIA. Satu tujuan Iblis yang paling utama ketika
Allah ta’ala menurunkannya
dari Surga.
Allah ta’ala berfirman:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي
لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَلأُغْوِيَنَّهُمْ
أَجْمَعِينَ
Iblis
berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti
aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan
pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Al-Hijr :
39)
“Dajjal” dari
Suriah
Suriah merupakan tempat pertama kali
yang kelak akan dipijak oleh Nabi ‘Isa –‘alaihi
salam- ketika beliau turun dari langit. Terutama di daerah sebelah timur
Damaskus, yaitu di Menara Putih sebagaimana disebutkan dalam banyak riwayat. Dan
di sana pula beliau pertama kali akan bertemu dengan Dajjal yang sesungguhnya,
dan mengejarnya hingga pintu Luth, lalu membunuhnya.
Namun ternyata saat ini “Dajjal” telah
muncul dari sana. Dia mendakwakan dirinya di hadapan manusia tidak sebatas
sebagai nabi, tapi sebagai Tuhan bagi mereka yang pantas untuk disembah dan
diagung-agungkan. Dia melakukan hal ini secara terang-terangan. Dan dirinya
memaksa manusia dengan kekuatan militernya agar mereka mengakui bahwa tidak ada
Tuhan melainkan dirinya. Si “Dajjal” itu tidak lain adalah presiden Suriah,
Basyar Asad laknatullah. Seorang yang berpaham Syi’ah Nusairiyah. Syi’ah ekstrim
yang sangat memusuhi kaum muslimin yang memiliki hubungan yang sangat kuat
dengan Syi’ah Imamiyyah di Iran.
Maka kita akan melihat, mereka yang
setia dan mendukung langkah si “Dajjal” tersebut serta tunduk dengan
kebijakannya, maka akan mendapatkan perlindungan dan jaminan keamanan. Namun
bagi mereka yang menolak ajakan dan kebijakan si “Dajjal” ini, maka akan
disiksa, “diembargo”, bahkan dibunuh secara kejam.
Untuk melihat kekejaman si “Dajjal”
ini, silakan buka salah satunya di:
“Dajjal” dari Iran dan
Lebanon
Setelah kita mengetahui bahwa di Suriah ada “Dajjal”
yang secara terang-terangan menampakkan sifat kedajjalannya. Namun ternyata di
Iran dan Lebanon juga ada “Dajjal”. Bahkan “Dajjal” ini telah lama masyhur,
bukan saja di kalangan kaum muslimin, akan tetapi juga di kalangan kaum kafirin.
Kemasyhurannya ini karena “keberaniannya” menentang Amerika dan Israel. Ya,
hanya sebatas menentang saja, tidak lebih. Siapakah dia? Dia adalah presiden
Iran, Ahmadinejat dan pemimpin Hizbul Latta, Hassan
Nasrullah.
Keduanya tidak berani menampakkan sifat
aslinya di hadapan manusia karena khawatir jika sifat asli ini sampai diketahui
oleh kebanyakan manusia, maka tentunya seluruh misi si “Dajjal” ini akan
gagal.
Dan kedua “Dajjal” ini berpaham Syi’ah
Imamiyyah Itsna ‘Asyariyah (Rafidhah) yang berpusat di Iran. Salah satu paham
yang diusung oleh Syi’ah Rafidhah ini adalah berdusta atas nama agama, alias
TAQIYYAH.
Makanya kita dapati
bahwa:
1. Kaum Syi’ah selalu mendakwakan
dirinya mencintai Rasul dan keluarganya, akan tetapi ternyata dakwaan itu
hanyalah sebuah kedustaan belaka. Karena yang terjadi adalah kebalikannya, yaitu
penghinaan kepada Rasul dan keluarganya. Dan ini dapat kita jumpai dalam
literatur-literatur asli mereka.
2. Syi’ah mengaku sebagai bagian dari
kaum muslimin. Akan tetapi ternyata pengakuan dusta itu hanyalah suatu taktik
bagi mereka untuk menghancurkan kaum Muslimin. Mereka berusaha mensyi’ahkan kaum
muslimin di Iran, bahkan di seluruh dunia. Dan hal ini mereka praktekkan
semenjak berdirinya Dinasti Syafawi di Iran hingga saat ini dan ternyata sukses
besar. Sehingga kita dapati saat ini jumlah kaum muslimin di Iran sangat
minoritas dan terpojokkan. Dan sebagaimana “Dajjal” Suriah, “Dajjal” Iran inipun
juga menggunakan kekuatan dan ancamannya. Dia tidak segan-segan untuk
mengeksekusi siapa saja yang menentang kebijakannya.
Allah ta’ala berfirman:
وَيَحْلِفُونَ بِاللّهِ إِنَّهُمْ
لَمِنكُمْ وَمَا هُم مِّنكُمْ
“Dan
mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya
mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu.” (QS.
At-Taubah : 56)
3. Negara Syi’ah Iran selalu
mengembar-gemborkan penentangannya kepada Amerika dan Israel karena agresi
militernya kepada kaum muslimin. Dan mengancam akan membinasakan kedua negara
tersebut jika masih tetap melakukan agresi terhadap kaum muslimin, khususnya di
Palestina. Namun apa yang terjadi sampai saat ini? Ternyata gembar-gembor itu
hanyalah omong kosong dan bualan Ahmadinejat saja, dan sampai saat ini bahkan
sampai hari Kiamatpun bualannya tidak akan terbukti. Karena ternyata hal ini
merupakan taktik si “Dajjal” ini untuk mendapatkan dukungan dari kaum muslimin.
Maka saat ini kita melihat, sebagian besar kaum muslimin terbius dengan
bualan-bualannya, sehingga mereka selalu mengagung-agungkan si “Dajjal” ini. Ini
terjadi karena kebanyakan kaum muslimin yang tidak mengetahui hakekat si
“Dajjal” ini dan “kecerdikan” si Dajjal dalam memoles berbagai
syubhatnya.
4. Sebagaimana Dinejat, Hasan Nasrullah
dengan Hizbul Lattanya selalu menentang keras agresi militer yang dilakukan oleh
Israel terhadap kaum muslimin Palestina. Bahkan tidak sebagaimana Dinejat yang
sekedar gembar-gembor saja, maka dia dengan “beraninya” meluncurkan
rudal-rudalnya ke daerah Israel. Namun ternyata hal ini pula hanya sebuah
taktik busuk untuk mendapatkan dukungan dunia muslim dan menjadikan dirinya
masyhur di hadapan kaum muslimin karena “keberaniannya”, sehingga kaum muslimin
lebih tahu dengan sosok Hassan Nasrullah ketimbang Presiden Lebanon sendiri.
Kenapa saya katakan hanya sebuah taktik busuk? Karena ternyata rudal-rudal
Hizbul Latta itu bukannya dijatuhkan di pemukiman Yahudi, akan tetapi ternyata
dijatuhkan di lahan kosong yang telah dikuasai oleh Israel.
Setelah kita mengetahui hakekat dua
“Dajjal” ini apakah kita sebagai kaum muslimin akan terus mendukung keduanya?
Ataukah berusaha menentang dan menjauhinya agar kita tidak terkena
syubhat-syubhatnya? Silakan anda berpikir.
Mereka itu Musuh, maka Waspadalah
!
Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam menyebutkan dalam haditsnya, bahwa salah satu sifat yang
dimiliki oleh seorang munafik murni (tulen) adalah apabila dia berbicara, maka
berdusta. Namun ternyata sifat dusta ini sudah menjadi hal yang biasa bagi para
penganut Dajjal sebagaimana kita lihat beberapa fakta di
atas.
Sesungguhnya “Dajjal-Dajjal” di atas
tidak lebih dari gembong-gembong munafikin yang gemar koar-koar keberanian dan
kekuataannya terhadap Amerika dan Israel di hadapan manusia. Sehingga kebanyakan
manusia terpesona dan kagum dengan apa yang mereka miliki berupa keberanian dan
ketegasannya dalam mengancam penjajah yang sebenarnya hanya modal gertakan
semata, kekuatan militernya dengan pasukannya “pemberaninya” yang sebenarnya
adalah pasukan pembela Dajjal, peralatan perang yang canggih dengan rudalnya.
Seolah-olah mereka adalah Pahlawan Penegak Kebenaran dan
Keadilan.
Tapi ketahuilah, bahwa Allah ta’ala menggambarkan
hakekat mereka dalam ayat ini:
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ
أَجْسَامُهُمْ وَإِن يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ
مُّسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ
“Dan
apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka
berkata, engkau mendengarkan tutur katanya. Mereka seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada
mereka.”(QS. Al-Munafiqun : 4)
Ternyata Allah ta’ala mengumpamakan
mereka itu seperti kayu yang tersandar, maksudnya ialah untuk menyatakan sifat
mereka yang jelek meskipun tubuh mereka bagus-bagus dan mereka pandai berbicara
tetapi sebenarnya otak mereka adalah kosong tidak dapat memahami
kebenaran.
Dan jika kita menengok kepada sejarah
perjalanan dakwah dan jihad Rasulullahshallallaahu
‘alaihi wa sallam, maka kita akan menyaksikan bahwa mereka itu adalah musuh
yang lebih berbahaya daripada orang-orang kafir karena
هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ
قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ
MEREKA
ITULAH MUSUH (YANG SEBENARNYA), maka WASPADALAH terhadap
mereka. Semoga Allah Membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan
(dari kebenaran)? (QS. Al-Munafiqun : 4)
Mereka Saling Bersekongkol Untuk
Membasmi Kaum Muslimin
Inilah hakekat kaum munafikin semenjak
kemunculannya di Madinah. Dimana antara satu sama lain saling bersekongkol untuk
membasmi kaum muslimin.
Dan ternyata sejarah terulang pada hari
ini, dimana “Dajjal” munafikin dari Iran dan Lebanon itu bekerja sama dengan
“Dajjal” Suriah dalam membantai ribuan kaum muslimin di Suriah. Sehingga
kedustaan mereka ini semakin jelas semenjak tragedi Suriah ini. Kalau Dinejat
dan Hasan Nasrullah ini konsisten dengan perkataannya, tentunya dia akan
menentang agresi militer yang dilakukan oleh rezim “Dajjal” Suriah terhadap kaum
muslimin.
Tapi apa dikata, seperti pepatah
mengatakan, sepandai-pandai menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga.
Sepandai-pandai para “Dajjal” menyembunyikan makar-makar busuknya, pasti akan
ketahuan juga. Maka saksikanlah, pembelaan Dinejat dan Hasan Nasrullah kepada
penguasa rezim “Dajjal” Suriah, Basyar Assad laknatullah diantaranya mengirimkan
pasukan dan persenjataannya. Maka sungguh benar apa yang Allah ta’ala firmankan
kepada kita:
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ
بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ
“Orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah
sama.” (QS. Al-Munafiqun : 67)
Mereka sama karena saling berserikat
dalam kenifakan, dan bekerja sama untuk saling tolong menolong dalam memerangi
kaum muslimin.
Bahkan, mereka tidak tanggung-tanggung
bekerja sama dengan kuffar. Allah ta’alamembongkar
perilaku mereka ini dalam firman-Nya:
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ
عَذَاباً أَلِيماً * الَّذِينَ يَتَّخِذُونَ الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاء مِن دُونِ
الْمُؤْمِنِينَ *
“Berikanlah
kabar gembira kepada orang-orang munafik itu bahwa mereka akan mendapat siksaan
yang pedih.” (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi
teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu’min.”(QS.
An-Nisa’ : 137-138)
Makanya kita saksikan, si “Dajjal”
Assad secara sembunyi-sembunyi ternyata meminta bantuan dari kafir Rusia (http://arrahmah.com/read/2012/03/20/18877-pasukan-khusus-rusia-tiba-di-pelabuhan-suriah-untuk-mendukung-rezim-syiah-nushairiyah.html),
termasuk Israel (http://arrahmah.com/read/2012/03/05/18550-pesawat-militer-israel-ikut-membunuhi-penduduk-suriah.html)
dalam membasmi kaum muslimin Suriah. Tentunya kesempatan ini merupakan
kesempatan emas bagi orang-orang kafir itu untuk membasmi kaum muslimin.
Sehingga mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Semoga Allah ta’ala membinasakan
mereka.
سَيُهْزَمُ الْجَمْعُ وَيُوَلُّونَ
الدُّبُرَ
“Golongan
itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” (QS.
Al-Qamar : 45)
Kabar Gembira Untuk Kaum
Munafiqin
Sesungguhnya Allah ta’ala memberikan
ancaman kepada orang-orang munafik, bahwa mereka kelak akan mendapatkan adzab
yang pedih di akherat. Allah ta’alaberfirman:
بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ
عَذَاباً أَلِيماً
“Berikanlah
kabar gembira kepada orang-orang munafik itu bahwa mereka akan mendapat siksaan
yang pedih.” (QS. An-Nisa’ : 138)
Hal ini disebabkan mereka lebih
mencintai orang-orang kafir, berkasih sayang dan saling tolong menolong dengan
mereka. Sebaliknya mereka meninggalkan kasih sayangnya kepada orang-orang
mukmin. (Taisir
al-Karim ar-Rahman, hal. 209)
Kemudian Allah ta’ala berfirman
lagi:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ
الأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيراً
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka.” (QS. An-Nisa’ : 145)
Syaikh As-Sa’diy rahimahullaahu
ta’ala menjelaskan bahwa orang-orang munafik tersebut kelak akan berada di
tingkat yang lebih bawah dari semua orang kafir. Hal ini dikarenakan mereka juga
melakukan kekufuran kepada Allah dan permusuhan terhadap Rasul-Nya sebagaimana
orang-orang kafir itu, ditambah lagi tipudaya, penipuan, dan segala bentuk
permusuhan mereka terhadap kaum mukminin. (Taisir
al-Karim ar-Rahman, hal. 211)
Wahai para “Dajjal” dan pengikutnya,
jika kalian tetap berada pada kondisi kalian saat ini, maka tunggulah adzab yang
amat pedih yang akan Allah ta’ala berikan
kepada kalian !!! Kelak Allah akan menempatkan kalian di kerak
Jahannam.
Bersikap Keras dan Berjihadlah Melawan
Mereka !!!
Sebagaimana telah kita tahu, bahwa
orang-orang munafik itu adalah musuh yang lebih berbahaya daripada orang-orang
kafir. Kenapa demikian? Karena kalau orang-orang kafir dari kalangan Yahudi,
Nasrani, dan yang lainnya, maka secara langsung kita akan mengetahui hakekat dan
wujud mereka. Berbeda halnya dengan orang-orang munafik itu. Mereka akan
menampakkan keislamannya dan berpura-pura baik ketika di hadapan kita. Namun
ketika kembali kepada syaithan-syaithan mereka, maka wajah-wajah syaithan itu
dan permusuhannya dengan kaum muslimin akan nampak jelas, sejelas matahari di
siang bolong.
Allah ta’ala menyebutkan
hakekat mereka ini dalam ayat-Nya:
وَإِذَا لَقُواْ الَّذِينَ آمَنُواْ
قَالُواْ آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْاْ إِلَى شَيَاطِينِهِمْ قَالُواْ إِنَّا مَعَكْمْ
إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ
“Dan
apabila mereka (orang-orang munafik) berjumpa dengan orang-orang yang beriman,
mereka mengatakan: ‘Kami telah beriman.’ Dan apabila mereka kembali kepada
syaithan-syaithan mereka, mereka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami sependirian
dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.’” (QS. Al-Baqarah :
14)
Maka, bahaya yang besar ini tentunya
mengancam kaum muslimin. Terutama pada saat kaum muslimin sedang menghadapi
orang-orang kafir. Ketika mereka sedang berhadapan dengan orang-orang kafir,
maka orang-orang munafik itu akan mengintai kita dari belakang dan berusaha
mencari kelemahan dan kelengahan kita dan ketika mereka mendapatkan kita lengah,
maka saatnya bagi mereka untuk menikam kita.
Maka, kenalilah karakter mereka.
Waspadalah dan bersikap keraslah terhadap mereka. Jika mereka menunjukkan sikap
perlawanan terhadap kita, maka lawanlah mereka.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ
الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ
وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai
Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan
bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah Jahannam.
Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (QS.
At-Taubah :73)
Semoga Allah ta’ala melindungi
dan menolong kita (kaum muslimin) di seluruh dunia dari makar-makar orang-orang
munafik itu. Dan semoga Allah ta’ala membinasakan
orang-orang munafik di dunia ini, sebelum di akherat. HasbunAllaah
wa ni’mal Wakiil.
Sumber
dari dakwahwaljihad.wordpress.com
jemput ke blog saya Adam-Thehiddentruth.blogspot.com/Rahsia pakatan Iran dengan Israel dan Amerika..
BalasPadam